4.000 Ton Beras Impor Vietnam Didatangkan Bulog ke Papua-Papua Barat

Para petugas sedang melakukan pembongkaran beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Jayapura, Rabu (8/11/2023) untuk kebutuhan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. FOTO: dok.Ant

JAYAPURA, SUDUTPANDANG.ID – Sebanyak 4.000 ton beras premium dimpor sari Vietnam didatangkan ke Provinsi Papua dan Papua Barat oleh Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Papua dan Papua Barat.

“Dengan didatangkannya 4.000 ton beras premium dari Vietnam iyu, sehingga kini total stok beras di gudang mencapai 43 ribu ton beras,” kata Kepala Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Guna Dharma di Jayapura, Rabu (8/11/2023).

Kemenkumham Bali

Ia mengatakan stok beras di “Bumi Cenderawasih” sebanyak itu dapat bertahan untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan ke depan.

“Tadi (Selasa, 7/11) malam kapal dari Vietnam sudah tiba, kini proses pembongkaran juga sudah dilakukan bersama dengan dinas terkait, Bea Cukai, kemudian Karantina Kesehatan dan Pelindo,” katanya.

BACA JUGA  Barat Daya Kaimana-Papua Barat Diguncang Gempa Magnitudo 5,3

Kini pihaknya sedang melakukan bongkar beras mudah-mudahan setelah proses pembukaan dari Bea Cukai kemudian disalurkan untuk bantuan pangan karena ada penambahan kuota di bulan Desember 2023.

Kemudian, ada penyaluran beras untuk ASN TNI/POLRI, ada juga untuk Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta beras cadangan untuk bencana.

“Beras impor ini kuota kami di Papua itu sekitar 11.000 ton saat ini yang masuk ke Papua 4.000 sedangkan sisanya akan masuk lagi antara Desember atau Januari,” katanya.

Ia menjelaskan kualitas beras yang masuk yakni premium namun penggunaannya hanya untuk beras medium di mana sesuai arahan Presiden maupun Direktur Bulog bahwa penggunaan beras khusus beberapa jalur distribusi tetap pihaknya menggunakan beras premium

BACA JUGA  Kronologis Terbakarnya Kapal Wisata 'The Oceanik' di Raja Ampat

“Proses pembongkaran sendiri memakan waktu empat hingga lima hari sehingga diharapkan masyarakat bisa bersabar,” katanya.

Pihaknya mendapatkan apresiasi dari Penjabat Gubernur Papua di mana dengan kedatangan kapal impor langsung seperti ini maka menjadi nilai tambah untuk pemasukan daerah, kata Guna Dharma. (02/Ant)