Berita  

Gerai McDonald’s dan Starbucks Melbourne Australia Dipenuhi Stiker Boikot, Netizen Indonesia: Di Sini Masih Ramai

Dok.Ilutrasi

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pemboikotan beberapa brand yang memberikan dukungan pada Israel, masih kencang dilakukan oleh pendukung Palestina di seluruh dunia.

Termasuk di Melbourne, Australia, dimana gerai McDonald’s dan Starbucks disegel oleh warga setempat dengan penempelan stiker boikot.

Akun X @stillindigo memposting beberapa foto bukti dengan caption, “Pergi melihat starbucks dan mcdonalds di swanston street kemarin. keduanya tutup.”
Stiker boikot yang ditempelkan di pintu, dinding, hingga pada logo McDonald’s dan Starbucks tersebut bertuliskan “Perusahaan ini mendukung genosida”, serta bendera Israel yang dicoret dengan tulisan “boikot”.

Terdapat pula stiker pemberitahuan dari Gerakan BDS yang bertuliskan, “Jangan membeli produk ini. Mendukung Israel: negara yang sangat melanggar hukum internasional, konvensi Jenewa ke-4, dan dasar Hak Asasi Manusia. Dukung Hak Asasi Manusia. Boikot Israel sampai mereka menaati hukum internasional.”

BACA JUGA  Respon Bastian Steel Soal Ultimatum Nikah dari Sitha Marino

Hal tersebut mendapatkan respon dari netizen Indonesia yang membandingkannya dengan situasi di tanah air.

Meskipun pemboikotan terhadap brand dan produk pro Israel cukup kencang disuarakan oleh warganet Indonesia, namun kenyataannya gerai McDonald’s dan Starbucks masih ramai dikunjungi.

“Malu mcd simpang mcd ip mcd dimana mana masih rame disini mah euy,” kata akun X @deestfuu yang menyoroti kawasan Bandung.
Akun @ciemoci juga menanggapi dengan situasi di domisilinya, “Tangerang masi rame.”
Begitu juga dengan akun @brionitallis yang mengabarkan kenyataan keadaan di tempat tinggalnya.

“Di surabaya mcd kfc starbucks jg masih pada rame aja.. ga nampak boikot”nya,” katanya.

Beberapa warganet lain pun menimpali dengan memberitahukan situasi McDonald’s dan Starbucks di kota mereka yang masih ramai dengan pengunjung.

BACA JUGA  Seruan Boikot Produk Israel, MUI: Reaksi Atas Kekerasan Perang

Dilansir JawaPos.com dari website BDS Movement, McDonald’s bersama beberapa brand lain kini menjadi sasaran boikot di beberapa negara meski tidak diprakarsai oleh gerakan BDS.
Hal itu disebabkan karena perusahaan-perusahaan tersebut, atau cabang dan waralaba mereka di Israel secara terbuka mendukung apartheid Israel dan/atau memberikan sumbangan dalam bentuk barang kepada Israel.

Sedangkan Starbucks menghadapi boikot masyarakat setelah pihak Starbucks menggugat serikat pekerja atas komentar mereka yang pro Palestina di media sosial pada bulan Oktober 2023.
Boikot terhadap McDonald’s dan Starbucks, serta beberapa brand pro Israel lain pun menjadi simbol dari gelombang besar dukungan terhadap rakyat Palestina.(03/JP)