Hilangnya Ambulans Masjid Al-Kusuf Duren Sawit Diminta Diusut Tuntas Secara Terbuka

Hilangnya Ambulans Masjid Al-Kusuf Duren Sawit Diminta Diusut Tuntas Secara Terbuka
Mobil Ambulans Masjid Al-Kusuf Duren Sawit yang hilang diduga dibawa kabur oknum iman masjid.(Foto:IST)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Muhammad Yuntri, jemaah Masjid Al-Kusuf Duren Sawit, Jakarta Timur, meminta kasus hilangnya mobil ambulans agar diusut tuntas secara terbuka.

Advokat senior ini mengungkapkan berbagai kejanggalan terkait dibawa kaburnya mobil ambulans milik masjid oleh YA (36), yang sudah dilaporkan ke Polsek Duren Sawit.

Kemenkumham Bali

“Yang saya ketahui YA ini imam masjid, bukan marbot seperti yang sudah diberitakan di berbagai media,” ujar Yuntri dalam keterangannya, Minggu (29/9/2024).

Menurut Yuntri, Ketua Yayasan Masjid Al Kusuf mestinya ikut peduli dan bertanggung jawab atas kelalaiannya yang tidak melakukan pengawasan terhadap unit mobil ambulans tersebut.

Keberadaan mobil ambulans masjid sangat penting karena diharapkan jasanya oleh para pengurusan jenazah atau janaiz.

“Lapor polisi, itu bagian dari upaya sangat dibenarkan, tapi yang penting itu pencegahannya jangan sampai kejahatan pengondolan mobil ambulans itu terjadi,” katanya.

“Sebaiknya ketua yayasan menyampaikan informasi yang sebenarnya, jangan memberi informasi yang menyesatkan jamaah atau berbeda dengan kenyataannya dengan mengatakan YA sebagai marbot, padahal sebagai imam shalat rawatib masjid setiap harinya sejak tahun 2018,” sambung salah satu donatur tetap Masjid Al Kusuf itu.

Berdasarkan informasi, lanjutnya, YA diduga kecanduan judi online sehingga gelap membawa kabur mobil ambulans.

“Ini yang harus diungkap tuntas, sehingga informasinya tidak simpang siur, ketua yayasan harus berani menyampaikan informasi agar tidak terjadi opini liar,” ujar Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI) itu.

Yuntri menuturkan, diperoleh informasi tidak hanya mobil ambulans yang digondol YA, tapi ada juga dua unit laptop milik madrasah masjid.

BACA JUGA  Jakarta Hujan, Program Jumat Berkah Media Sudut Pandang Tetap Jalan

“Dan belum tahu lagi apakah masih ada aset masjid lainnya yang digondol. Hal ini tentu akan jelas semua kalau sudah dilakukan audit investigasi secara independen terhadap badan hukum yayasan beserta aset Masjid Al-Kusuf,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, lanjutnya, sebanyak 15 orang jemaah Masjid Al-kusuf secara resmi melalui medsos WhatsApp membalas pemberitahuan ketua yayasan tertanggal 7 September 2024 via WA grup serta mengimbau pimpinan Masjid Al-Kusuf (Yayasan dan Pengurus Masjid) untuk menjelaskan kronologis serta penyebab kehilangan mobil ambulans tersebut.

“Minta disampaikan kepada para jamaah di forum resmi masjid tentang kejadian yang sebenarnya mulai saat YA direkrut pada tahun 2018 lalu, lingkup tugas serta kewajibannya selama ini di masjid Al-Kusuf, dan juga harus menjelaskan sistem pengawasan dan pemeliharaan aset masjid sejak didirikan Yayasan Masjid Raya Al-Kusuf Duren Sawit pada tahun 2012,” katanya.

“Walau Masjid Al-Kusuf sendiri sudah eksis sejak tahun 1980, dan sudah berdiri bangunan megah berlantai dua sejak tahun 2005 yang dipanitiai oleh Ir. Masroer salah seorang jamaah yang saat ini sudah pindah ke luar kota (Purwokerto) melanjutkan kiprahnya membangun masjid di kampungnya. Menurut informasi yang saya peroleh kabarnya dia merasa kurang cocok dengan manajemen Yayasan Masjid Raya Al-Kusuf saat itu walau pernah direkrut sebagai salah seorang pengurus yayasan, akhirnya mengundurkan diri,” tambah Yuntri.

BACA JUGA  Divonis MA di Tingkat Kasasi, Jaksa Belum Eksekusi Terpidana Perkara Penipuan

Yuntri mengatakan, dua orang dari 15 orang perwakilan para jamaah sudah bersilaturahmi dengan Ketua Yayasan Masjid Raya Al-Kusuf, Prima Remolda di rumahnya bilangan Duren Sawit beberapa hari lalu. Dia menyatakan bersedia mengadakan forum khusus bersama jamaah untuk membahas hal itu. Tapi sampai saat ini masih belum direspons dan belum terealisasi.

“Diharapkan dalam pertemuan tersebut terungkap fakta yang sebenarnya dan para jamaah bisa ikut berpartisipasi mencarikan solusi atas kejadian yang sangat memalukan tersebut, karena pelakunya adalah seorang imam shalat rawatib,” harapnya.

Ia menyebut selama ini peran jemaah berpartisipasi dalam memberikan usul dan saran untuk memakmurkan Masjid Al-Kusuf memang sangat terbatas. Hal ini disebabkan karena sikap pembatasan yang dilakukan oleh pengurus yayasan sendiri.

“Lagi pula ketentuan UU Yayasan No.16 Tahun 2001 juga tidak membolehkan badan hukum yayasan mempunyai anggota. Sehingga eksistensi jamaah menjadi mendua untuk berpartisipasi,” ujarnya.

Di sisi lain, masih menurut Yuntri, pendirian yayasan Masjid Raya Al-Kusuf Duren Sawit pada tahun 2012 ditengarai tidak sesuai dengan maksud dan tujuan sebenarnya. Pasalnya tidak melibatkan dan tidak minta persetujuan seluruh jamaah di forum resmi masjid, melainkan diinisiasi oleh sekelompok orang tertentu yang sebagiannya jarang shalat ke masjid.

“Dan terbentuklah badan hukum yayasan tersebut yang langsung mengklaim semua aset masjid termasuk bangunan beserta sarana prasarananya sebagai milik yayasan,” ungkapnya.

BACA JUGA  Ditinggal Sholat Magrib di Masjid, Kaca Mobil Pecah Laptop Hilang Digondol Maling

Disisi lain, kata dia, badan hukum yayasan itu bisa didirikan oleh perorangan atau oleh sekelompok orang dengan cara menyisihkan sebagian kekayaannya untuk kegiatan keagamaan, sosial atau kemanusiaan dan tidak mempunyai anggota.

“Sedangkan eksistensi Masjid Al-Kusuf itu sendiri sudah ada sejak tahun 1980 dan sudah dibangun megah berlantai 2 sejak tahun 2004. Sekarang malah dikuasai oleh pengurus yayasan yang baru muncul tahun 2012,” jelasnya.

“Semua informasi yang saya sampaikan berdasarkan fakta dan pengakuan pihak pengurus Masjid Al-Kusuf yang dapat saya pertanggungjawabkan,” pungkas alumnus FH Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu.

Hilangnya mobil ambulans menggemparkan pada para jemaah Masjid Al Kusuf. Mereka tak menyangka mobil ambulans dengan nomor polisi B 2007 PFG bisa hilang dan diduga dibawa kabur oleh imam masjid.

Ketua Yayasan Masjid Al-Kusuf, Prima Remolda, mengungkapkan bahwa YA membawa mobil ambulans tersebut bersama keluarganya. Berdasarkan rekaman CCTV, tampak YA pergi dengan istri dan anak-anaknya.

Hingga berita ditayangkan Ketua Yayasan Masjid Al- Kusuf belum dapat dikonfirmasi.(tim)