Bekasi, Sudutpandang.id – Taruna Siaga Bencana (Tagana) menggelar Jambore dan Bakti Sosial Tingkat Nasional 2025 di Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Kamis (10/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh relawan Tagana dari seluruh Indonesia dan menjadi momentum penting dalam memperkuat jejaring sosial dan pengabdian kemanusiaan.
“Jambore dan Bakti Sosial Tagana 2025 merupakan momen bagi seluruh personel Tagana untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi wadah pertemuan relawan dari berbagai daerah untuk saling berbagi pengalaman serta belajar bersama dari beragam karakteristik budaya,” ujar salah satu panitia dalam sambutannya.
Camat Jatisampurna, Nata Wirya, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya, bakti sosial ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk kontribusi nyata para relawan Tagana terhadap masyarakat.
“Kegiatan ini mencerminkan nilai pengabdian dan pelayanan publik. Kami di Jatisampurna sangat menghargai semangat para relawan yang hadir dari berbagai daerah,” ungkap Nata Wirya.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini sangat penting dalam memperkuat hubungan antara institusi penanggulangan bencana dan masyarakat, sekaligus menyukseskan agenda Jambore Nasional Tagana 2025.
Sejak pagi, warga tampak antusias berdatangan ke lokasi acara yang dipusatkan di Aula Kantor Kecamatan Jatisampurna.
Kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, cek gula darah, donor darah, pemberian kacamata baca, cukur rambut gratis, serta pembagian 500 paket sembako kepada warga sekitar.
“Kami ingin kegiatan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambah Camat Nata Wirya.
Senada disampaikan oleh Mak Ci Ivoni, salah satu relawan Tagana asal Surabaya. Ia menyebut bahwa Jambore tahun ini berlangsung di dua titik, yakni Kecamatan Jatisampurna (Kota Bekasi) dan Hambalang (Bogor).
Kegiatan ini mengangkat tema “Rajawali Masuk Kampung”, yang mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, termasuk melalui aksi sederhana menjaga lingkungan sekitar.
Tagana merupakan gerakan kerelawanan di bidang penanggulangan bencana yang dibentuk oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia pada 24 Maret 2004 di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Gerakan ini lahir sebagai respons terhadap perlunya sistem penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat.
Kini, Tagana telah berkembang pesat dari hanya 60 orang pada awal pembentukannya, menjadi ribuan relawan yang tersebar di seluruh pelosok negeri, dari Sabang hingga Merauke. Mereka terdiri dari generasi muda dan masyarakat umum yang memiliki kepedulian tinggi terhadap penanggulangan bencana.
“Ini bukti bahwa Tagana adalah bagian penting dalam sistem penanggulangan bencana nasional,” tutup Nata Wirya.(Egi/08)