JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ketua Tim Pelaksana Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) sekaligus Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Meski sempat diterpa isu tak sedap terkait dugaan penguntitan dan laporan sejumlah aktivis, Febrie menegaskan dirinya tidak gentar. Ia tetap fokus pada tugas negara untuk memberantas mafia sumber daya alam sekaligus menegakkan hukum di sektor kehutanan dan perkebunan.
Pada Kamis, (15/8/2025) Satgas PKH berhasil mengeksekusi 24.233 hektare lahan di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Dari hasil penertiban tersebut, ditemukan sekitar 2.429 hektare lahan yang disalahgunakan untuk perkebunan kelapa sawit, padahal izin resmi hanya untuk tanaman keras.
“Kegiatan ini merupakan implementasi Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan. Semua langkah sudah melalui verifikasi dan ketentuan hukum yang berlaku,” jelas Jampidsus Febrie usai menghadiri upacara Kemerdekaan di Kejaksaan Agung, Minggu (17/8/2025).
Dengan penertiban tersebut, capaian Satgas PKH sudah mencapai 3,2 juta hektare, melebihi target 3 juta hektare lahan per Agustus 2025.
Febrie menegaskan, setiap eksekusi kawasan hutan dilakukan berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap serta data lapangan yang sudah diverifikasi.
“Kami tegak lurus menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto. Negara hadir untuk melindungi kekayaan alam agar bisa dikelola sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8), memberikan apresiasi atas capaian spektakuler Satgas PKH.
Presiden melaporkan bahwa hingga saat ini, pemerintah berhasil menertibkan:
- 3,7 juta hektare lahan sawit ilegal yang telah diverifikasi,
- 3,1 juta hektare lahan hutan yang dikembalikan ke negara.
“Kekayaan alam selama ini hanya dinikmati segelintir pihak. Negara tidak akan tinggal diam. Semua sumber daya harus kembali untuk kesejahteraan rakyat,” ujar Presiden Prabowo.
Selain memimpin Satgas PKH, Febrie Adriansyah juga dikenal sebagai jaksa pemberani dalam membongkar kasus mega korupsi yang melibatkan pengusaha besar. Salah satunya adalah Reza Chalid, pengusaha minyak yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka korupsi minyak mentah dengan kerugian negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Langkah tegas ini menjadikan Febrie sebagai figur penting dalam upaya pemberantasan korupsi, meski kerap menjadi target isu miring hingga tekanan dari berbagai pihak.(PR/04)