MEDAN, SUDUTPANDANG.ID – Dari Tapanuli hingga Aceh, PTPN IV PalmCo menyalurkan bantuan ke sejumlah wilayah terisolasi akibat banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh sejak akhir November 2025. Kerusakan infrastruktur, jalan terputus, hingga padamnya aliran listrik membuat distribusi bantuan terhambat di banyak titik. Di tengah kondisi tersebut, PalmCo menjadi salah satu pihak yang bergerak cepat menjangkau daerah yang paling sulit diakses.
Perusahaan di bawah subholding PTPN III (Persero) itu mengirimkan bantuan logistik berupa beras, air kemasan, mi instan, telur, makanan siap saji, obat-obatan, dan perlengkapan P3K. Ratusan paket bantuan didistribusikan ke titik pengungsian dan desa terdampak di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, Langkat, hingga Kota Langsa.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menyatakan bahwa dukungan kemanusiaan untuk warga terdampak bencana menjadi prioritas utama perusahaan.
“PalmCo siap menembus segala penjuru di Sumatera Utara dan Aceh. Tidak ada lokasi yang terlalu jauh selama masyarakat masih membutuhkan,” ujar Jatmiko dalam keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Sejak laporan awal bencana diterima, seluruh unit regional PalmCo segera bergerak. Tantangan muncul ketika sejumlah ruas jalan tertutup material longsor atau terendam banjir, membuat jalur distribusi harus berkali-kali menyesuaikan situasi lapangan.
“Di beberapa titik, tim harus mencari jalur alternatif karena akses utama terputus. Prinsipnya, bantuan harus sampai,” kata Jatmiko. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut mencerminkan empati dan komitmen perusahaan terhadap masyarakat di sekitar kebun dan pabrik.
PalmCo juga mengerahkan personel dari Regional 1, 2, dan 6 untuk memetakan kebutuhan warga, terutama di wilayah yang akses logistiknya terganggu. Seluruh unit diminta bergerak cepat dengan tetap mengutamakan keselamatan tim.
Selain bantuan logistik, PalmCo membuka akses komunikasi darurat berbasis internet satelit di Kantor PTPN IV Regional VI Langsa. Fasilitas itu membantu warga ketika jaringan telekomunikasi di wilayah tersebut lumpuh total.
“Komunikasi adalah kebutuhan vital di hari-hari awal bencana. Karena itu kami menyiapkan akses internet darurat agar masyarakat bisa memberi kabar kepada keluarga,” ujar Jatmiko.
Fasilitas tersebut sempat dipadati warga Langsa dan sekitarnya. Banyak yang datang untuk mengirim pesan singkat kepada keluarga di luar daerah.
Mardiana, warga Desa Pondok Pabrik, Langsa, mengaku lega setelah berhari-hari tidak bisa menghubungi keluarga. “Yang paling membuat kami cemas bukan airnya, tapi tidak bisa menghubungi siapa pun. Begitu bisa telepon anak saya di Medan, rasanya lega sekali,” ujarnya.
Apresiasi dari Pemerintah Lokal
Respons cepat PalmCo mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Kepala Desa Pulau Pakih Babusalam, Kabupaten Langkat, Mawardi, menyebut PTPN IV sebagai perusahaan pertama yang hadir membawa bantuan.
“PTPN IV adalah pihak pertama yang datang membawa bantuan ke desa kami. Akses sangat sulit sejak banjir merendam jalan utama. Kami berterima kasih atas kepeduliannya,” katanya.
Di Tapanuli Selatan, apresiasi serupa disampaikan Kepala Desa Hapesong Baru, Zulkarnain Siregar. Ia menjelaskan bahwa akses jalan desa sempat tertutup lumpur dan material banjir sebelum alat berat dari PalmCo diturunkan.
“Setelah alat berat turun, akses kembali terbuka dan bantuan bisa masuk. Kami berterima kasih atas respons cepat PTPN IV,” ujarnya.
PalmCo memastikan bahwa distribusi bantuan akan terus dilakukan hingga kondisi pulih sepenuhnya. Tim lapangan juga tetap memantau perkembangan kebutuhan warga di Sumatera Utara dan Aceh.
Gerak cepat PalmCo menembus wilayah-wilayah terisolasi menjadi bagian dari upaya membantu meringankan beban masyarakat di masa kritis setelah bencana.
“Bencana belum sepenuhnya selesai. Kami akan terus hadir, termasuk di wilayah yang paling sulit dijangkau,” pungkas Jatmiko.(PR/01)









