JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Anggaran yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk pembangunan turap Kali Baru kawasan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, diperkirakan lebih Rp15 miliar.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Wawan Kurniawan ketika ditemui di Kantor Suku Dinas (Sudin) SDA Jaktim, Cakung, Rabu, mengatakan, anggaran tersebut disesuaikan dengan proyek yang memiliki kategori menengah ke atas.
“Saya tidak tahu persis berapa jumlah anggarannya. Setahu saya anggaran Rp15 miliar ke bawah itu klasifikasi proyek kecil. Namun, untuk pembangunan turap ini di atas Rp15 miliar karena klasifikasi menengah ke atas,” kata Wawan.
Saat ini, perkembangan pembangunan turap Kali Baru masih dalam proses lelang proyek di Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta.
“Jadi sekarang prosesnya ada di BPPBJ DKI Jakarta dalam proses lelang. Tahapan proses lelang kan ada beberapa, mungkin tengah di verifikasi atau lainnya dan itu sudah bagian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang melakukan,” katanya.
Setelah ditetapkan pemenang lelang, pembangunan turap tersebut segera dilakukan.
Rencananya pembangunan turap baru akan dilakukan sepanjang 800 meter bagian sisi kiri (pemukiman) 400 meter dan sisi kanan (Jalan Raya Bogor) 400 meter mulai dari jembatan Jalan H Jabah hingga jembatan Jalan Inpres (Bulak Rantai). Pekerjaan tersebut tidak dilakukan dengan hitungan per bagian saja oleh Dinas SDA.
“Namun, saya dapat info dari Dinas SDA pembangunan turap pada sisi permukiman warga akan lebih panjang. Mungkin dilihat dari kondisi kebocoran-kebocoran yang terjadi di pemukiman warga,” ujarnya.
Wawan memperkirakan lamanya proses lelang dalam rencana pembangunan turap di Kali Baru, Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) lantaran Dinas SDA DKI Jakarta ingin mencari kontraktor yang berkompeten dalam pembangunan tanggul atau turap kali sehingga dalam proses pembangunannya tidak asal-asalan.
“Saya yakin Dinas SDA akan carikan perusahaan yang berkompeten untuk pembuatan turap atau perusahaan yang memahami pembangunan bendungan atau waduk,” katanya.
Dinas SDA tidak ingin pembangunan turap dilakukan asal-asalan, asal jadi dan tidak bertahan lama.
Dia berharap pembangunan turap di lokasi bekas saluran irigasi itu bisa rampung pada akhir 2023 untuk mengantisipasi kembali terjadinya luapan air mengingat sebentar lagi akan memasuki musim hujan.
“Dinas sudah info dan masih proses, tapi yang jelas akan dilaksanakan dan diharap sebelum akhir tahun sudah terlaksana dan terbangun karena hindari banjir juga jelang musim hujan,” katanya.
Selain itu, terkait teknis pembuatan turap dipastikan akan dibuat lebih meninggi dari ukuran sebelumnya sehingga tidak terjadi luapan air Kali Baru ke jalan dan pemukiman warga.
“Teknis mungkin ada peninggian, pasti, saya belum lihat secara detailnya teknis dari dinas, tapi ada peninggian, antisipasi luapan juga dari kemarin,” kata Wawan.
Untuk sementara ini, Sudin SDA Jakarta Timur melakukan penambalan turap yang bocor sehingga bila terjadi air kiriman dari Bogor tidak merembes dan menggenangi jalan.
“Penambalan turap yang retak sudah dilakukan. Kami juga membuat bronjong dari kawat yang diisi dengan batu. Ini hanya sementara saja sambil menunggu rencana pembangunan turap,” kata Wawan.
Sudin SDA Jaktim tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi persoalan turap di Kali Baru mengingat anggaran yang dimilik terbatas.(03/Ant)