JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menyoroti tiga hal strategis dalam pertemuan “coffee morning” bersama jajaran Kementerian Imipas. Agenda utama meliputi pengembangan aplikasi STAR-ASN, penyusunan rencana strategis kementerian, serta pembahasan pagu indikatif anggaran tahun 2026.
Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Jenderal Kementerian Imipas, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/6/2025), dipandu oleh Sekjen Kemenimipas, Asep Kurnia.
Dalam arahannya, Menteri Agus Andrianto menggarisbawahi pentingnya efisiensi pertumbuhan pegawai.
“Pastikan ke depannya untuk pertumbuhan pegawai Kemenimipas adalah zero growth, artinya tetap ada rekrutmen namun disesuaikan dengan jumlah pegawai yang berkurang,” ujarnya.
Salah satu sorotan utama adalah aplikasi STAR-ASN, singkatan dari Smart Technology, Adaptive, and Responsible Aparatur Sipil Negara. Aplikasi ini merupakan instrumen digital dalam tata kelola birokrasi yang adaptif dan akuntabel.
Kepala Biro SDM, Organisasi, dan Ketatalaksanaan Dodot Adikoeswanto menjelaskan bahwa STAR-ASN akan mendukung pelaksanaan kegiatan kementerian secara lebih efisien.
Sekjen Asep Kurnia juga turut mendemonstrasikan fitur dan cara penggunaan aplikasi ini kepada jajaran eselon I.
Ia mendorong seluruh unit untuk segera memperbarui data kepegawaian dan memastikan integrasi sistem berjalan optimal.
Menteri Agus sendiri meminta agar aplikasi dikembangkan lebih lanjut agar benar-benar memberikan kemudahan nyata dalam pelaksanaan tugas kementerian.
Penyusunan Rencana Strategis
Dalam agenda kedua, Kementerian Imipas membahas penyusunan rencana strategis (renstra). Kabiro Perencanaan dan Keuangan (Renkeu) Ibnu Ismoyo memaparkan bahwa visi, misi, dan tujuan Kemenimipas telah diturunkan menjadi sasaran strategis, yang kemudian diimplementasikan oleh seluruh unit eselon I.
Penyusunan renstra ini dilakukan secara partisipatif melalui dialog dan pendalaman dengan tiap unit kerja. Dari proses tersebut, dirumuskan pula core values atau tata nilai sebagai fondasi budaya kerja kementerian.
Menteri Agus menekankan pentingnya renstra sebagai dokumen panduan utama di seluruh lini kementerian, termasuk Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Direktorat Jenderal, hingga BPSDM.
Efisiensi Anggaran dan Penempatan SDM
Pada pembahasan mengenai pagu indikatif anggaran tahun 2026, Menteri Agus mengarahkan agar belanja pegawai dikalkulasi dengan cermat. Ia menyoroti proporsi belanja pegawai yang cukup besar dan meminta agar kuota penerimaan pegawai dikelola secara efisien.
Lebih jauh, Menteri Agus juga menyoroti pentingnya pemetaan persebaran pegawai berdasarkan tingkat kerawanan daerah.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada penumpukan pegawai di lokasi dengan tingkat kerawanan rendah, sementara wilayah strategis justru kekurangan personel.
“Mohon benar-benar alokasi anggaran ini bisa diefisienkan dan diefektifkan sedemikian rupa dalam rangka mewujudkan rencana-rencana strategis yang telah kita paparkan sebelumnya,” tegasnya.
Coffee morning ini menjadi forum penting untuk menyelaraskan arah kebijakan dan implementasi program kerja Kemenimipas ke depan, dengan fokus pada transformasi digital, penguatan tata kelola SDM, dan efektivitas anggaran sebagai pilar utama reformasi birokrasi.(One/01)