JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Polemik hoaks yang menyeret nama Ornella Desiree Bellia, pejabat FIFA, serta isu rangkap jabatan Erick Thohir sebagai Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI, masih terus bergulir. Meski akun Instagram @hantamfootball sudah menghapus unggahan palsu tersebut dan menyampaikan permintaan maaf, tekanan publik justru semakin meningkat.
Pada Rabu (24/9/2025), banyak warganet memenuhi kolom komentar akun tersebut dengan pertanyaan bernada tajam. Mereka mendesak admin untuk membuka siapa pihak yang sebenarnya berada di balik kasus hoax FIFA. Komentar seperti “Siapa bohirnya?” hingga “Ngaku aja, siapa bos yang nyuruh?” semakin ramai memenuhi lini komentar.
Sehari sebelumnya, Selasa (23/9), akun @hantamfootball bersama beberapa akun lain mengunggah tangkapan layar pesan langsung (DM) yang disebut berasal dari Ornella Bellia, Direktur Hubungan dan Pengembangan Sepak Bola Profesional FIFA. Dalam pesan itu, seolah-olah Ornella menegaskan FIFA belum mengonfirmasi isu rangkap jabatan Erick Thohir.
Namun, tak lama berselang, Ornella sendiri turun tangan meluruskan. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu tidak pernah ada dan menyebut unggahan tersebut sepenuhnya palsu dan hoaks. Ornella pun menyesalkan pencatutan namanya dalam isu sensitif yang melibatkan federasi sepak bola dunia.
Setelah kabar semakin ramai, @hantamfootball merilis video klarifikasi. Mereka mengaku mendapat kiriman tangkapan layar editan dari seseorang bernama Hamid Anwar, tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya. Admin akun juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik, Erick Thohir, serta pihak FIFA.
Namun, meskipun klarifikasi sudah disampaikan, publik menilai jawaban itu belum tuntas. Tekanan semakin menguat agar @hantamfootball mengungkap siapa sosok sebenarnya yang mendorong atau berkepentingan di balik penyebaran berita bohong tersebut.
Situasi makin panas setelah akun lain, @tebingtinggivideo, mengaku ikut terseret lantaran sering diminta mempromosikan unggahan @hantamfootball. Dalam pernyataannya, akun ini menegaskan tidak terlibat langsung dalam pembuatan konten hoaks, melainkan hanya membagikan ulang postingan sesuai kesepakatan iklan.
Meski demikian, hal itu tak serta-merta meredakan kecurigaan warganet. Banyak yang menilai kasus ini harus dibongkar lebih dalam, mengingat isu rangkap jabatan Erick Thohir menyangkut kredibilitas PSSI sekaligus citra Indonesia di mata FIFA.
Kasus hoax ini menunjukkan betapa serius dampak penyebaran informasi palsu di media sosial, terutama ketika menyangkut tokoh publik dan institusi internasional. Banyak pihak mendesak agar kasus ini tidak berhenti pada permintaan maaf semata, tetapi juga mengungkap dalang penyebar hoax FIFA demi menjaga kepercayaan publik terhadap informasi olahraga di tanah air.(PR/04)
