Andi Asmara: Ketika Politik Menjadi Aksi, Bukan Sekadar Janji

Andi Asmara: Ketika Politik Menjadi Aksi, Bukan Sekadar Janji
Ir. H. Andi Asmara (Foto:Dok.Pribadi)

“Hadirnya sosok Andi Asmara, provinsi ini tidak sekadar menatap masa depan. Namun sedang melangkah menuju kehidupan nyata yang lebih baik.”

Oleh Rizal

Kemenkumham Bali

Pagi itu, langit Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), masih berwarna jingga saat Andi Asmara melangkah keluar dari mobilnya. Senyum khasnya tak pernah pudar, meskipun jadwalnya hari itu penuh sesak dan padat.

Di sebuah titik kota, ratusan warga sudah berkumpul menunggu pemeriksaan mata gratis yang ia gagas. Di sisi lain, ada puluhan pelaku UMKM sedang bersiap mengikuti program pembinaan ekonomi yang ia inisiasi. Sementara di meja rapat ruang kerjanya, strategi politik untuk menguatkan Partai Perindo di Sumsel tengah disusun dan dibahas.

Begitu kesibukan Andi Asmara. Baginya, politik bukan sekadar duduk dan merebut kekuasaan atau berbicara dengan sejuta janji di panggung kampanye. Politik adalah tentang turun ke lapangan, mendengar, melihat, dan bertindak.

Perjalanan yang Penuh Warna

Sebagai seorang insinyur teknik mesin lulusan Universitas Sriwijaya (Unsri), Andi Asmara sebenarnya bisa memilih jalur karier yang lebih tenang. Namun, dunia yang lebih dinamis memanggilnya. Ia tidak hanya menjadi pemimpin di satu bidang, tetapi merangkap beberapa peran penting.

Berikut adalah jabatan politik dan pengurus organisasi yang ia emban:

  1. Ketua DPP Partai Perindo Bidang ESDM
  2. Plt. Ketua DPW Partai Perindo Sumatera Selatan
  3. Tim Pemenangan Pemilu Partai Perindo
  4. Ketua Asosiasi Batubara Sumatera Selatan
  5. Ketua Ikatan Alumni Teknik Mesin Unsri
  6. Pengurus & Anggota Ikatan Keluarga Nasional Alumni Unsri

“Jabatan-jabatan ini bukan sekadar gelar, ini adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan kerja nyata,” ujar pengusaha sukses yang memiliki jiwa sosial itu.

Ketika Ekonomi Bertumbuh dari Akar Rumput

Siang itu di Lubuk Linggau, Andi berdiri di tengah hiruk-pikuk ajang balap “Drag Race dan Drag Bike Championship.” Namun, bukan hanya deru mesin yang menarik perhatiannya. Di sekeliling lintasan, puluhan pedagang kaki lima tengah sibuk melayani para pembeli.

“Bayangkan jika setiap event bisa menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat,” ucap Andi sembari tersenyum.

Itulah mengapa ia menggagas program “Re-Branding” dan “Modal Ngejut” untuk UMKM di Sumsel. Bagi Andi, ekonomi yang kuat bukan hanya soal gedung pencakar langit atau investasi miliaran rupiah. Ekonomi yang kuat adalah ketika warung kecil bisa berkembang, pedagang kaki lima bisa naik kelas, dan UMKM bisa merajai pasar lokal.

Mata yang Melihat Lebih Jauh

Pagi itu, seorang ibu tua menggenggam erat tangan Andi. Matanya berkaca-kaca saat menerima sepasang kacamata gratis. Sudah bertahun-tahun ia sulit membaca dengan jelas, dan hari itu, ia bisa melihat dunia dengan lebih terang.

Program pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis yang digelar Andi bukan sekadar bantuan medis. Ini adalah simbol dari visinya yang lebih luas bahwa setiap orang berhak melihat masa depan yang lebih baik, bukan hanya dalam arti harfiah, tetapi juga dalam kehidupan.

Membawa Warna Baru dalam Politik Sumsel

Di tengah gemuruh politik yang seringkali terasa jauh dari keberpihakan rakyat, Andi Asmara hadir dengan pendekatan yang berbeda. Ia percaya bahwa politik harus kembali ke esensinya, yakni melayani, bukan sekadar berkuasa.

Di bawah kepemimpinannya, Partai Perindo di Sumsel semakin solid. Struktur partai diperkuat, kader-kadernya bergerak aktif, dan yang terpenting, politik yang mereka bangun adalah politik yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Partai Perindo berkesempatan menjadi partai besar di Indonesia,” katanya dengan penuh keyakinan.

Bukan tanpa alasan. Partai ini tidak hanya berbicara soal kekuasaan, tetapi juga soal kesejahteraan yang nyata.

Gerakan Transformasi: Sebuah Janji yang Ditepati

Andi Asmara tak ingin sekadar menjadi bagian dari arus politik yang berlalu begitu saja. Ia ingin meninggalkan jejak perubahan.

“Gerakan Transformasi untuk Indonesia maju dan sejahtera menjadi platform dan cita-cita Partai Perindo agar masyarakat Indonesia betul-betul menikmati kesejahteraan, tidak hanya lantunan yang selalu dikumandangkan seperti selama ini,” tegasnya.

Kata-kata itu bukan sekadar retorika. Itu adalah janji yang ia wujudkan dalam setiap langkahnya dari mendampingi pelaku usaha kecil, hingga memastikan bahwa seorang ibu tua bisa membaca kembali.

Masa Depan yang Lebih Cerah

Ketika matahari itu mulai tenggelam di Palembang, Andi Asmara masih berada di lapangan, berbincang dengan warga, menyusun rencana baru, dan memastikan bahwa langkah politik yang ia bangun adalah politik yang hidup dalam keseharian masyarakat.

Ia tidak ingin dikenang hanya sebagai seorang politisi. Ia ingin dikenang sebagai seseorang yang pernah membawa perubahan yang nyata.

Dan Sumsel?, hadirnya sosok Andi Asmara, provinsi ini tidak sekadar menatap masa depan. Namun sedang melangkah menuju kehidupan nyata yang lebih baik.***

BACA JUGA  Faktor Islam dalam Diplomasi Indonesia terhadap Krisis Kemanusiaan Rohingya