“DeepSeek meluncurkan asisten AI gratis yang diklaim lebih hemat data dan biaya dibandingkan layanan sejenis yang sudah ada. Dalam waktu singkat, AI satu ini berhasil menyalip pesaing utamanya, ChatGPT”
Oleh : Dr Kemal H Simanjuntak (GRC Specialist)
DeepSeek, asisten kecerdasan buatan (AI) asal China, benar-benar menjadi sorotan utama dunia. Kehadirannya tidak hanya mengejutkan, tetapi juga menegaskan bahwa China semakin serius bersaing di industri teknologi. DeepSeek bukan sekadar produk AI biasa melainkan representasi dari ambisi besar China menjadi pemimpin teknologi global.
Sungguh, China sudah siap menghadapi dominasi Amerika Serikat (AS). Bahkan, pada 27 Januari 2025, DeepSeek membuat Wall Street gempar ketika rilis korporasi mereka memaksa investor membuang saham-saham teknologi Amerika.
Keterangan DeepSeek yang menyatakan mereka mampu menawarkan solusi murah dan efisien dibanding para rival, merontokkan nilai saham gergasi teknologi Amerika, termasuk Nvidia, pembuat chip terkemuka
Kapitalisasi pasar Nvidia pun anjlok dalam. Bobot Nvidia amsyiong 16,9 persen atau sekitar USD 593 miliar (sekitar Rp 9.600 triliun), dalam satu hari. Ini adalah rekor kemerosotan terbesar dalam sejarah Wall Street. Tak hanya Nvidia, harga saham rival sesama Amerikanya, Broadcom, juga merosot hingga 17,4 persen.
Kejatuhan yang amat tragis, yang menunjukkan bahwa kiprah China dalam industri teknologi memang tidak main-main. Direktur Digital Economy Lab MIT, Erik Brynjolfsson (2024), menyatakan, produk yang ditawarkan China bukan hanya bicara soal inovasi, tetapi juga soal meraih akses strategis ke solusi biaya rendah dan berkualitas tinggi. Ini yang menantang bagi pemain-pemain besar dan memaksa konsumen menyaksikan pergeseran besar dalam kepemimpinan teknologi global.
Lalu, apa yang membuat DeepSeek begitu istimewa? DeepSeek meluncurkan asisten AI gratis yang diklaim lebih hemat data dan biaya dibandingkan layanan sejenis yang sudah ada. Dalam waktu singkat, AI satu ini berhasil menyalip pesaing utamanya, ChatGPT, dalam hal jumlah unduhan di toko aplikasi Apple.
DeepSeek bahkan menjadi aplikasi teratas yang paling banyak diunduh di App Store di AS, Inggris, dan China sejak peluncurannya pada 2023.
Luar biasa. China tidak hanya mampu menciptakan teknologi canggih. Lebih dari itu, mereka melakukannya dengan biaya murah dan efisien. DeepSeek menggunakan chip canggih yang dikembangkan secara mandiri. Ini merupakan balasan telak China ketika menghadapi sanksi dan embargo chip yang diberlakukan Amerika. DeepSeek pun punya atribut lain lagi, simbol kemandirian teknologi China.
Tentu saja, DeepSeek tidak muncul tiba-tiba. Sebelumnya, China telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan teknologi, termasuk AI dan semikonduktor.
Mereka berusaha mengurangi ketergantungan pada chip buatan Amerika. William H. Lee (2024) dari Stanford University menyatakan, kemampuan China untuk memproduksi chip berkinerja tinggi tanpa bergantung pada teknologi AS mewakili perubahan mendasar dalam ekosistem semikonduktor global.
China mengadopsi berbagai strategi seperti meningkatkan investasi dalam R&D, menjalin kemitraan dengan universitas, dan melakukan akuisisi terhadap perusahaan asing yang memiliki teknologi canggih. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan seperti DeepSeek untuk mengembangkan chip alternatif yang mendukung inovasi mereka.
Pemerintah China juga memberikan dukungan finansial dan kebijakan untuk mendorong perusahaan lokal dalam pengembangan teknologi semikonduktor. CEO Sinovation Ventures, Kai-Fu Lee (2023), menyatakan, dominasi China dalam pengembangan AI didorong oleh infrastruktur yang didukung pemerintah dan kemampuan inovasi yang berkembang pesat. Itu yang menjadikan mereka pesaing tangguh bagi AS dalam perlombaan AI global.
Melalui inisiatif seperti “Made in China 2025,” pemerintah berkomitmen untuk menjadikan China sebagai pemimpin dalam teknologi tinggi, termasuk semikonduktor dan AI. Tak hanya menciptakan produk yang lebih baik, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung inovasi.
Shang-Jin Wei (2024) dari Columbia University, menyatakan, strategi ‘Made in China 2025’ menciptakan lanskap persaingan baru dalam industri teknologi internasional
Menggoyang Politik Dunia
Dalam menyusun strategi, China berfokus pada inovasi dan pengembangan infrastruktur yang mendukung startup dan perusahaan teknologi. Pemerintah juga membantu memperluas pengaruh perusahaan China di ranah global.
Maka, China berhasil membangun ekosistemnya sendiri, yang mendukung pengembangan teknologi mereka, termasuk pusat data, laboratorium penelitian, dan fasilitas produksi.
Dengan dukungan kuat pemerintah dan sumber daya melimpah, perusahaan-perusahaan China mampu berinovasi dengan cepat dan menawarkan produk lebih terjangkau. Tanpa bergantung pada chip buatan Amerika, DeepSeek menawarkan pendekatan lebih terfokus pada aplikasi praktis dan efisiensi biaya. Ini yang berbeda dengan produsen AI di Amerika yang lebih berorientasi pada penelitian dasar dan inovasi jangka panjang.
Amerika pun harus menghadapi kenyataan bahwa dominasi teknologi yang selama ini mereka nikmati mulai terganggu. Pendekatan yang lebih agresif dalam kebijakan luar negeri, termasuk sanksi dan embargo, tidak selalu efektif dalam menghadapi pesaing yang semakin canggih. China menunjukkan bahwa mereka dapat mengatasi tantangan, menciptakan produk yang tidak hanya inovatif tetapi juga lebih terjangkau bagi konsumen global.
Dalam menghadapi tekanan Amerika, China sukses mengoptimalkan peluang melalui kinerja pemerintahnya dalam investasi strategis, pengembangan teknologi, dan diplomasi ekonomi. Boleh saja, Amerika memiliki kekuatan militer dan ekonomi yang besar, tapi China mampu menantang dominasi tersebut dengan cara yang lebih adaptif dan kolaboratif
Fenomena ini menciptakan tantangan baru bagi AS dalam mempertahankan posisinya di panggung dunia, terutama dalam industri teknologi yang semakin kompetitif. Ini jelas merupakan sinyal bahwa era dominasi Amerika dalam teknologi mungkin sedang tergeser. China, dan mungkin negara-negara lain juga, siap untuk mengambil alih posisi tersebut.
Tidak hanya di pasar saham, kehadiran DeepSeek mungkin akan memengaruhi peta geopolitik juga. Selama ini, kekuatan teknologi menjadi salah satu penentu dalam peta pengaruh politik internasional. Amerika jelas harus menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi tantangan ini, baik dalam hal kebijakan luar negeri maupun dalam pengembangan teknologi domestik. Jika tidak, mereka berisiko kehilangan posisi sebagai pemimpin geopolitik global.
Tentu, terlalu dini untuk menduga-duga apa yang akan terjadi ke depan. Yang jelas, dunia teknologi akan terus berkembang. Persaingan antara dua raksasa ini akan menjadi salah satu faktor penentu dalam menentukan arah masa depan teknologi global, sekaligus peta geopolitik baru nantinya.