Astaga! Jendela Pesawat Copot di Udara, Seorang Anak Nyaris Tersedot Keluar

Jendela pesawat copot saat terbang
Jendela pesawat terlepas saat pesawat tengah mengudara usai lepas landas dari Bandara Internasional Portland, Oregon, Amerika Serikat, Jumat (5/1/2024) malam waktu setempat. (Sumber: CBS News/Elizabeth)

ALASKA, SUDUTPANDANG.ID Pendaratan darurat dilakukan Maskapai Alaska Airlines di Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS), disebabkan sebuah jendela dan sebuah bagian badan pesawat terlepas saat pesawat tengah mengudara.

Melansir Associated Press melalui KompasTV, Sabtu (6/1), insiden itu terjadi beberapa saat setelah pesawat lepas landas. Jendela pesawat dan sebidang badan pesawat yang copot membuat kabin mengalami penurunan tekanan.

Kemenkumham Bali

Data penerbangan menunjukkan bahwa pesawat sempat menanjak hingga ketinggian 16.000 kaki atau 4.876 meter sebelum kemudian kembali ke Bandara Internasional Portland. Pihak maskapai menyatakan pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat beserta seluruh 174 penumpang dan enam awaknya.

Penumpang bernama Evan Smith menggambarkan suasana saat jendela pesawat tiba-tiba lepas dari badan pesawat.

BACA JUGA  China dan Rusia 'Bela' Korut dari Sanski PBB 'Dorongan' AS

“Terdengar suara ledakan kencang di sisi kiri belakang. Lalu ada suara mendesing, dan seluruh masker oksigen langsung menggantung keluar, dan para penumpang segera mengenakannya,” tutur Evan Smith.

Menurut Smith, seorang anak laki-laki dan ibunya duduk di baris yang sama dengan jendela yang copot itu. Kaus yang dikenakan anak itu, kata Smith, tersedot keluar pesawat.

“Ada anak di baris itu, kausnya tersedot keluar pesawat. Ibunya harus memeganginya agar dia tidak ikut tersedot keluar pesawat,” katanya seperti dikutip dari BBC.

“Menyusul insiden malam ini pada Penerbangan 1282, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan pencegahan dengan mengandangkan sementara armada kami, 65 pesawat Boeing 737-9,” ucap CEO Alaska Airlines Ben Minicucci dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA  AAIC 2024 di AS Bahas Penelitian Tikus Cari Terapi Penyakit Alzheimer

“Kami meminta maaf kepada mereka yang berada di penerbangan ini atas apa yang mereka alami.” (06)