JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi (Astrabi) menggelar latihan gabungan perguruan pencak silat sekaligus mengadakan donor darah di halaman kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara, Ahad (26/2/2023).
Latihan gabungan perguruan silat yang bernaung di bawah bendera Astrabi Jakarta Utara dan aksi sosial ini bekerja sama dengan PMI setempat.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Astrabi Jakarta Utara untuk melestarikan pencak silat tradisi Betawi yang sudah turun temurun.
Betawi dan Pencak Silat merupakan bagian yang tak terpisahkan. Ada pameo di kalangan masyarakat Betawi bahwa anak Betawi wajib bisa 3 S, yakni sholat, surah (mengaji) dan silat.
Latihan gabungan mengusung tema “Tradisi Menuju Prestasi Sekaligus Donor Darah/Sedekah Darah untuk Keluarga Besar Astrabi”.
Sebanyak 28 perguruan pencak silat yang ada di Jakarta Utara mengikuti kegiatan ini. Salah satunya perguruan Sanggar Sin Lam Ba Batavia Sunter Jaya, pimpinan Babe Ahmad Muklis, yang menampilkan 15 anak didiknya.
“Latihan gabungan kali ini bekerja sama dengan PMI Jakarta Utara. Kita juga sedekah atau donor darah dari keluarga besar Astrabi untuk membantu sesama bagi yang membutuhkan darah,” ujar Ketua Astrabi Jakarta Utara, Babe Ahyad kepada Sudutpandang.id.
Ia berharap Astrabi Jakarta Utara dapat melahirkan para atlet pencak silat yang dapat mengharumkan nama wilayah dan masyarakat Betawi.
“Kita berharap ke depannya agar masyarakat Betawi dapat menjaga, membudayakan dan mengembangkan seni silat tradisi Betawi yang merupakan peninggalan nenek moyang kita, agar anak cucu kita dapat meneruskan warisan seni dan budaya yang luar biasa ini,” harap Babe Ahyad penuh semangat.
Selain itu, Babe Ahyad juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam upaya pelestarian seni dan budaya Betawi khususnya pencak silat.
“Kami berharap dukungannya untuk dapat membantu mengembangkan seni budaya kami agar masyarakat lebih mengenal lagi seni pencak silat tradisi Betawi, baik itu tingkat kejuaraan yang diselenggarakan pemerintah maupun non pemerintah. Tanpa harus tebang pilih atau membedakan yang satu dengan yang lain. Karena lahirnya seni bela diri pencak silat itu dari kami masyarakat Betawi,” ujarnya.
“Terlebih pencak silat tradisi Betawi ini lahir atas perjuangan guru-guru kita, yaitu para kyai kita yang merupakan para jawara Betawi semuanya. Karena jawara itu identik dengan ulama,” tambah Babe Ahyad sembari memperagakan jurus pencak silat Betawi.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi semua pihak, termasuk PMI Jakarta Utara.
“Semoga donor darah ini dapat membantu PMI Jakarta Utara dalam persediaan stok darah yang tujuannya demi kemanusiaan, insya Allah berkah selalu untuk kita semua,” pungkas Babe Ahyad.(Erfan/01)