Ayam ‘Menghilang’ di Malaysia, Singapura Terancam

Ilustrasi ayam potong. (Foto:REUTERS/Pablo)

KUALALUMPUR, SUDUTPANDANG.ID – Malaysia akan menghentikan ekspor ayam potong ke Singapura mulai Juni mendatang. Demikian keterangan resmi Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri Yaakob, seperti dikutip Chanel News Asia (CNA), Rabu (25/5/22).

Krisis ayam potong yang melanda negeri Jiran tersebut sebagai salah satu alasan mereka harus menghentikan ekspor ayam potong ke Singapura. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan kebutuhan akan daging unggas itu di dalam negeri. Namun, pihak Malaysia sendiri belum menetapkan hingga kapan larangan ekspor itu diberlakukan.

Kemenkumham Bali

“Prioritas pemerintah adalah rakyat kita sendiri,” ujar Sabri.

Di sisi lain, produksi ayam di Malaysia sedang mengalami penurunan karena beberapa faktor mulai dari meningkatnya biaya produksi ayam, infeksi penyakit dan kondisi cuaca. Ini pun berimbas pada kelangkaan ayam.

Selain itu, pemerintah Malaysia juga sedang menyelidiki terkait dugaan kartel ayam. Mereka juga mencium bahwa ada dugaan bahwa kartel itu telah mengatur harga dan produksi.

Meski penghentian ekspor menguntungkan Malaysia, pasokan ayam di Singapura justru terancam. Pasalnya Negeri Singa mengambil 34% kebutuhan ayamnya dari negeri tetangganya itu. Bahkan beberapa pedagang ayam Singapura siap untuk menutup kiosnya sementara waktu.

“Pengumuman mendadak oleh Malaysia kemungkinan akan berdampak buruk pada harga ayam dan produk terkait di Singapura,” kata Presiden Asosiasi Konsumen Singapura (CASE) Melvin Yong.

Sementara itu, Badan Pangan Singapura (SFA) mengatakan stok ayam beku masih akan cukup aman di pasaran. Pun pihaknya masih melakukan langkah-langkah cadangan, termasuk mencari negara lain yang mampu menjadi pemasok ayam.

“Misalnya, mereka akan mengaktifkan rantai pasokan mereka untuk meningkatkan impor ayam dingin dari sumber alternatif, meningkatkan impor ayam beku dari pemasok non-Malaysia yang ada, atau menarik dari stok unggas mereka,” sebut lembaga itu.(red)

Tinggalkan Balasan