Badan Pengungsi PBB: Tiap 10 Menit Anak di Gaza Tewas Atas Serangan Israel

Perempuan, anak-anak dan bayi baru lahir di Gaza secara tidak proporsional menanggung beban meningkatnya permusuhan di wilayah pendudukan Palestina, baik sebagai korban jiwa maupun berkurangnya akses terhadap layanan kesehatan.Menurut data Kementerian Kesehatan, 2.326 perempuan dan 3.760 anak-anak terbunuh dalam konflik di Gaza. Ini berarti 420 anak terbunuh atau terluka setiap hari – beberapa di antaranya baru berusia beberapa bulan. FOTO: Sumber: unrwa.org

ANKARA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Pemulihan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Senin (6/11/2023) mengungkapkan bahwa setiap 10 menit satu orang anak di Gaza, Palestina tewas selama sebulan terakhir akibat serangan militer zionis Israel.

Dalam pernyataan yang diunggah UNRWA platform media sosial X — seperti dikutip dari Kantor Berita Anadolu — Selasa (7/12) dinyatakan sebagai: “Rata-rata, seorang anak terbunuh dan dua lainnya terluka setiap 10 menit selama perang berlangsung,”.

Kemenkumham Bali

“Melindungi warga sipil dalam konflik bukanlah sebuah cita-cita, itu adalah kewajiban dan komitmen untuk kemanusiaan kita bersama,” tambah pernyataan itu.

UNRWA merupakan badan PBB utama yang beroperasi di Jalur Gaza, di mana sekolah-sekolah mereka saat ini menampung sekitar 670 ribu warga Palestina yang mengungsi menyelamatkan diri dari serangan Israel yang tanpa henti.

BACA JUGA  AWG Siap Gelar Daurah Baitul Maqdis Bersama Syaikh Palestina

Badan itu sendiri kehilangan 70 staf mereka sejak serangan dimulai.

Israel meluncurkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina pada 7 Oktober lalu.

Pengeboman Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sebanyak 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan.
Sementara korban tewas di Israel mencapai 1.600 jiwa menurut angka resmi.

Selain jumlah korban tewas yang luar biasa dan perpindahan besar-besaran akibat kepungan Israel di wilayah itu, pasokan bahan dasar juga semakin menipis bagi 2,3 juta penduduk Gaza. (02/Ant)