Banjir Landa Rokan Hulu-Riau, 320 Rumah-Fasum Terendam

Banjir Rokan Hulu Riau
Sejumlah aparat kepolisian mengevakuasi seorang lansia dari banjir di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Rabu (27/12/2023). FOTO: dok.Ant

PEKANBARU, SUDUTPANDANG.ID – Bencana banjir akibat luapan air Sungai Batang Lubuh Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau menyebabkan sebanyak 320 rumah beserta dua fasilitas umum (fasum) di tiga desa di daerah itu terendam banjir.

“Ada tiga desa yang terendam banjir, yakni Desa Babussalam, Kelurahan Pasirpengaraian, serta Desa Pematang Barangan. Dua lansia kami evakuasi dari rumah yang terendam banjir,” kata Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono di Pekanbaru, Rabu (27/12/2023).

Kemenkumham Bali

Atas kondisi banjir di Rokan Hulu Riau tersebut, sejumlah warga dievakuasi oleh kepolisian menuju tempat yang aman.

Kapolres turut mengevakuasi dua warga lanjut usia (lansia) yakni Sahar (93) dan Yuslaini (63). Keduanya merupakan warga dari Desa Babussalam.

BACA JUGA  Banjir Landa Aceh Tenggara, Ratusan TNI Dikerahkan Bantu Warga

Ia menjelaskan, dua orang warga lansia tersebut terjebak banjir di dalam rumahnya, Selasa sore (26/12).

Pihaknya mengevakuasi menggunakan perahu karet ke TK Babussalam yang aman dari banjir.

Banjir tersebut, kata dia, terjadi akibat luapan air Sungai Batang Lubuh, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu.

Ketinggian air di Desa Babussalam mencapai 80 sentimeter dan merendam 140 rumah.

Kemudian, di Kelurahan Pasir Pengaraian ketinggian air mencapai 70 sentimeter dan merendam 110 rumah.

Sedangkan di Desa Pematang Berangan ketinggian air mencapai 90 sentimeter yang berdampak terhadap 70 rumah terendam air.

Ditegaskannya bahwa tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Namun pihaknya meminta warga untuk selalu waspada. Personel kepolisian juga siaga di lokasi untuk menjaga warga.

BACA JUGA  Banjir di Tegal, Sebagian Warga Mengungsi

Tidak sedikit anak-anak dan orang dewasa yang bermain air di lokasi banjir yang bisa membahayakan sehingga polisi meminta anak-anak untuk meninggalkan lokasi dan berhati-hati apabila air sungai kembali naik, kata Budi Setiyono.(02/Ant)