Jakarta,Sudut Pandang.id-Banyuwangi dinilai layak menjadi contoh kabupaten yang sukses dalam mengembangkan berbagai event kepariwisataan. Banyuwangi bisa menjadi contoh kabupaten-kabupaten lain di Indonesia untuk mengemas suatu event lokal sehingga bisa menarik perhatian publik lebih luas.
Penilaian tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio saat peluncuran Calender of Event (CoE) bertema “Majestic Banyuwangi Festival” bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Balairung Soesilo Sudarman Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Menparekraf juga mengapresiasi ide kreativitas Pemkab Banyuwangi dalam menggelar banyak event. Hal itu memudahkan peran pemerintah pusat untuk mendorong daerah lain agar mereplikasi sukses tersebut. Sebab event pariwisata yang dikemas secara serius akan memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat termasuk meningkatkan devisa bagi negara.
“Saya sangat mengapresiasi langkah pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Sebenarnya itu memudahkan tugas kami untuk meyakinkan daerah-daerah lain bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif itu bisa membuat masyarakat jauh lebih sejahtera dan tentunya menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar kedua di Indonesia. Tapi kalau kita punya kabupaten-kabupaten seperti Banyuwangi, Insya Allah dalam waktu dekat devisa pariwisata bisa nomor satu,” papar Wishnutama.
Wishnutama juga menceritakan pengalamannya saat baru dilantik menjadi Menparekraf oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Banyak pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya bagaimana dampak pariwisata dan ekonomi kreatif itu kalau digabungkan.
“Selalu yang saya sampaikan satu contoh, jika pariwisata dan ekonomi kreatif bila digabungkan, bisa berkolaborasi dengan baik, saling support satu sama lain contohnya Banyuwangi. Memang ini bukti bahwa pariwisata jika didukung dengan kemampuan kita berpikir dan berkreasi bisa memberikan dampak yang luar biasa,” katanya.
Menparekraf juga menjelaskan masih banyak yang mencibir dan memandang sebelah mata terkait penyelenggaraan event. Namun bila dilihat kebelakang penyelenggaran Asian Games 2018 bisa menjadi modal semangat yang membuktikan bahwa Indonesia mampu menggelar event berstandar internasional.
“Jika kita merenung ke belakang, melihat opening Asian Games 2018 yang sebelumnya banyak yang ‘under estimated’. Namun pada saat penyelenggaraan tersebut ternyata memukau mata dunia, seluruh masyarakat Indonesia begitu bangganya, dalam 2-3 jam masyarakat Indonesia bersatu namun habis itu ‘ramai’ lagi dan itu biasa. Tetapi paling tidak kita punya kebanggaan. Dan itu yang dilakukan Banyuwangi selama ini,” ujar Wishnutama.
Wishnutama juga berharap event-event di Banyuwangi bisa lebih baik, jika dikemas semakin sempurna. Satu ide juga dilemparkan Menparekraf agar Banyuwangi memiliki event yang sangat spektakuler yang bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak ke Banyuwangi.
“Bila saat ini pemerintah punya destinasi super prioritas. Kita juga bisa buat event-event yang spektakuler. Semoga Banyuwangi bisa menjadi contoh from local to global ini yang saya harapkan ke depan, semoga semakin sukses dan menginspirasi kita semua,” ujarnya.(bmg)