JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Arus informasi tentang politik dan kepemiluan belakangan makin membuih. Terutama di kanal-kanal media sosial. Tidak sedikit informasi itu yang merupakan hasil pelintiran atau tidak sesuai dengan fakta. Bahkan terkandung hate speech (ujaran kebencian) dan penyesatan.
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja berharap para jurnalis terus berperan serta dalam menangkal informasi hoaks tersebut. ”Peran jurnalis dalam menyebarkan informasi sangat penting di tengah banyaknya informasi yang sepotong-sepotong di media sosial, yang cenderung hoaks mengenai pemilu,” katanya saat berbicara dalam Sarasehan Nasional HUT Ke-25 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Jakarta Sabtu (7/10).
Berkaca pada Pemilu 2019, Bagja bercerita, ketika itu sempat beredar informasi ada tujuh kontainer yang telah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok. Tak pelak, kabar itu pun menggegerkan publik. Setelah dicek kebenarannya, ternyata informasi itu tidak benar. KPU dan Bawaslu segera mengklarifikasi melalui pemberitaan media massa, terutama media televisi.
”Keberadaan media, khususnya televisi, masih sangat dibutuhkan saat ini. Salah satunya sebagai penjernih informasi,” terang alumnus Utrecht University tersebut.(03/JP)