JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Polemik rencana pergantian rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang akan dilakukan oleh pemerintah guna persiapan Piala Dunia U-17 pada tahun 2023 menuai pro dan kontra.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni menyebut kualitas rumput lapangan JIS sudah sesuai standar Federasi Sepak bola Dunia (FIFA). Namun, dia mewajarkan jika kualitas rumput menurun karena perawatan yang kurang karena jarang dipakai.
Menurut Bung Kus, sapaan akrab Mohamad Kusnaeni, rumput Stadion JIS menggunakan jenis Zoysia Japonica, sementara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) memakai Zoysia Matrella. Kedua jenis rumput tersebut tak dipermasalahkan oleh FIFA.
“Pada 2022 dipakai Barcelona dan Atletico Madrid, mereka ga komplain, mereka bilang bagus. Masalahnya, diperiksanya sekarang, satu tahun usai Atletico dan Barca main di situ,” kata Bung Kus di Jakarta, Kamis (6/7/2023)
“JIS itu dipakai berapa kali dalam setahun, jarang kan, otomatis perawatannya berkurang juga, beda kalau sering dipakai ya rumput dirawat secara berkala dan serius, sementara ini kan jarang, itu juga yang membuat perawatannya jadi enggak maksimal,” lanjutnya
Ia pun memberikan contoh bagaimana perawatan rumput lapangan di stadion sepak bola di Inggris. Di mana, setelah musim berakhir, klub langsung mengganti rumput stadion guna menghadapi musim berikutnya.
“Itu rata-rata setiap tahun, ini sudah setahun, bahkan setahun lebih, ya wajar kalau kualitasnya menurun. Kalau untuk piala dunia, ya tinggal diganti saja, ganti rumput gak susah kok paling 3 bulan,”jelasnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran 11 September 1967 ini meminta agar persoalan kualitas rumput tidak perlu lagi diributkan. Sebab, kata dia, yang berhak menentukan kelayakan rumput dan stadion adalah FIFA sendiri
“Itu persoalan teknis enggak perlu diributin. Itu ahli mau rumput golf, sepakbola, yang penting dia tahu yang disetujui FIFA apa. Kalau dibilang kualitas menurun ya wajar sudah berapa tahun harus diganti,” tutupnya.(PR/04)