Bisnis Jerami Tidak Bisa Dipandang Sebelah Mata

Pasar Damen Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, lokasi jual jerami untuk pakan ternak sapi (Foto:DNY)
Pasar Damen Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, lokasi jual jerami untuk pakan ternak sapi (Foto:DNY)

MAGETAN, SUDUTPANDANG.ID – Bisnis jerami tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun jerami merupakan limbah padi, namun nyatanya jadi incaran banyak orang. Hal itu bisa dilihat di Pasar Damen Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Setiap hari pasar yang berada di tepi jalan raya Magetan – Sarangan itu dipenuhi dengan aktivitas para pembeli yang datang silih berganti. Mereka adalah para peternak yang sedang mencari pakan untuk sapinya.

Kemenkumham Bali

Salah satu pembeli, Binti, mengatakan, biasanya membeli jerami ketika tidak sempat mencari rumput.

“Beli jerami kalau pas gak cari rumput,” ujarnya.

Kendati hanya memiliki satu ekor sapi, Binti mengaku keberadaan Pasar Damen dinilai sangat membantunya. Karena dengan begitu dirinya tidak bingung lagi mencari jerami ke sawah atau tempat lain.

BACA JUGA  Jelang Idul Fitri, Bulog Siapkan Stok Beras 1,1 Juta Ton

Sementara itu, Jarwo, pengelola Pasar Damen, mengatakan, usaha bisnis jerami itu telah berjalan sejak 2 tahun silam. Dan pihaknya hanya menyewakan tempat saja kepada para pedagang.

“Ini sudah berjalan sejak 2 tahun lalu. Dan saya di sini hanya menyediakan tempat saja untuk para pedagang,” ungkapnya.

Jarwo menjelaskan, para pedagang itu dibagi dalam beberapa kelompok. Yang mana setiap kelompok dalam sehari rata-rata membawa jerami sebanyak 2 pickup.

Dirinya mengaku, setiap hari mampu menampung minimal 5 pick up dengan biaya sewa tempatnya per pickup Rp20 ribu.

“Sehari minimal datang 5 pick up. Untuk sewa tempat hanya Rp20 ribu per pick up,” ungkapnya.

Diketahui, untuk 1 pick up berisi 500 ikat jerami dengan harga Rp1.000 per ikatnya. Jadi jika ditotal omset bisnis jerami di Pasar Damen ini bisa mencapai minimal Rp2,5 juta per hari.(DNY/01)

Tinggalkan Balasan