Hemmen

BKHIT Jatim Tetapkan Area Layanan Fumigasi-Kulit Mentah Garaman di Teluk Lamong

Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur saat peluncuran "soft launching" penetapan Area Layanan Fumigasi dan Pemeriksaan Kulit Mentah Garaman di Terminal Teluk Lamong (TTL), yang merupakan bagian dari wilayah Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (19/1/2024) . FOTO: BKHIT Jatim

SURABAYA, SUDUTPANDANG.ID – Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur menetapkan Area Layanan Fumigasi dan Pemeriksaan Kulit Mentah Garaman di Terminal Teluk Lamong (TTL), yang merupakan bagian dari wilayah Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Penetapan ini, menurut Kepala Kantor Karantina Jawa Timur, Muhlis Natsir, dalam keterangan yang dikutip di Surabaya, Ahad (21/1/2024) merupakan upaya untuk mendapatkan penilaian rapor hijau dari evaluasi Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Muhlis Natsir meluncurkan layanan karantina di lini satu Pelabuhan Tanjung Perak, di Terminal Teluk Lamong, Jumat (19/1).

“Saat ini hasil evaluasi, Pelabuhan Tanjung Perak masih kuning atau belum hijau dan disinyalir karena belum terealisasinya layanan pemeriksaan ini di lini satu,” katanya.

Ia menjelaskan dari 46 pelabuhan dan 6 bandar udara di Indonesia, dalam pantauan Stranas PK, saat ini Pelabuhan Tanjung Perak masih berstatus kuning.

BACA JUGA  Tinggi Muka Air Pasar Ikan Berstatus Waspada Jumat Dini Hari

Untuk itu Karantina Jawa Timur bersama unsur pelabuhan, KSOP, Bea Cukai, dan entitas terkait melakukan gerak cepat dalam penyelesaiannya.

Salah satunya, kata Muhlis Natsir, adalah dengan membangun fasilitas layanan fumigasi dan pemeriksaan kulit mentah garaman di Terminal Teluk Lamong.

Sementara Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)Utama Tanjung Perak Capt. Heru Susanto, M.M., menyampaikan ucapan selamat atas “soft launching” yang digelar di Terminal Teluk Lamong.

“Semoga niat baik kita mendapatkan ridho dari Allah SWT,” katanya.

Sedangkan Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL), David Pandapotan Sirait, juga mengatakan bahwa kegiatan ini selaras dalam upaya menyelesaikan penilaian raport kuning dari Stranas PK.

BACA JUGA  Wow, Anak Usia 10 Tahun Miliki IQ Setara Albert Einstein

Ia mengatakan area pemeriksaan kulit mentah garaman dan layanan fumigasi di lini satu ini, merupakan yang pertama kali di Pelabuhan Tanjung perak, bahkan mungkin yang pertama di Indonesia.

Pihaknya mengharapkan fasilitas ini dapat meningkatkan layanan importasi di Terminal Teluk Lamong pada khususnya.

“Mari kita bergerak bersama untuk wujudkan tujuan besar ini, segera Pelabuhan Tanjung Perak ini menjadi hijau,” katanya.

Dalam kegiatan “soft launching” itu dilakukan perdana untuk fumigasi komoditas impor biji pala asal China sejumlah 27 ton.
Dari hasil pemeriksaan Pejabat Karantina Tumbuhan, BKHIT Jawa Timur ditemukan tiga organisme pengganggu tumbuhan (OPT) serangga hidup populasi tinggi, yaitu Cigarette Beetles (Lasioderma serricorne), Red Flour Beetle (Triboliium castaneum), dan Coffee Bean Weevil (Araecerus fasciculatus).

Penyediaan layanan perlakuan fumigasi dan tempat pemeriksaan kulit mentah garaman ini merupakan wujud komitmen seluruh entitas Pelabuhan Tanjung Perak dalam menciptakan tata kelola yang baik.

BACA JUGA  Rokhmin Dahuri: Stunting dan pemenuhan gizi mesti digerakkan dengan kampanye makan ikan

Kolaborasi dan sinergi dari seluruh unsur kepelabuhanan dalam menuntaskan rekomendasi Stranas PK adalah kunci keberhasilan pencegahan korupsi di Pelabuhan sebagai bagian dari penataan ekosistem logistik nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE), kata David Pandapotan Sirait. (PR/02)

Barron Ichsan Perwakum