JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Plt Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan bahwa video yang beredar di media sosial soal erupsi Gunung Anak Krakatau adalah video lama.
“Buka erupsi yang terjadi dari Kamis hingga Jumat ini,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu (5/1/2022).
Ia mengatakan video tersebut adalah dokumentasi erupsi Anak Krakatau pada 2018 lalu. Video tersebut diambil setelah terjadinya tsunami yang dipicu reruntuhan Gunung Anak Krakatau setelah erupsi.
“(Video) diambil oleh personel Dishidros TNI-AL yang melakukan survei batimetri tanggal 25-30 Desember 2018 pascatsunami,” kata ungkapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak meneruskan video tersebut dan menyatakan seakan-akan video itu adalah kejadian erupsi saat ini.
“Tetap waspada dengan memperhatikan informasi dari instansi yang berwenang, dalam hal ini Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),” pesannya.
Video erupsi Gunung Anak Krakatau banyak beredar di media sosial (medsos). Video tersebut menunjukkan anggota TNI AL yang menyorot momen gunung di Selat Sunda tersebut erupsi.
“Allahuakbar, allahuakbar, meletus lagi,” ucap pria yang merekam momen erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut dalam video seperti dilihat, Sabtu (5/2/2022).
Terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada hari Sabtu, 05 Februari 2022, pukul 05:32 WIB tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dan durasi 282 detik. https://t.co/ZuZoKFn8iA via @id_magma
— PVMBG (@PVMBG_) February 5, 2022
Jumat (4/2/2022) kemarin, Gunung Anak Krakatau erupsi hingga sembilan kali. Pascaerupsi, terpantau ada kolom abu membubung sekitar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.
PVMBG mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09.43 WIB, 10.25 WIB, 10.28 WIB, 12.46 WIB, 13.00 WIB, 13.31 WIB, 13.41 WIB, 14.46 WIB, dan 17.07 WIB.(red)