JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar “Boothcamp Santripreneur” dengan tujuan mencetak santri yang kreatif dan inovatif serta Kompetisi Digital Marketing Travel Haji dan Umroh.
Salah satu narasumber yang memberikan pelatihan dalam kegiatan itu Rosalina “Teh Ocha” Anggraeni dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Kamis (16/1/2024) menjelaskan, kegiatan tersebut telah berlangsung pada 6-10 Januari 2025 di Pesantren Bina Cendikia Cipinang, Jakarta Timur.
Ia bersama para “trainer” berpengalaman dari Dimari Solusi, Wahyudin serta praktisi bisnis sukses, Bambang Sutrisno dari “Planteria ID”, memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan aplikatif, yang dibantu juga oleh fasilitator, Eria Masdiani.
Kegiatan pelatihan intensif ini bertujuan untuk membekali para santri dengan keterampilan digital marketing (pemasaran digital) yang relevan dan aplikatif, sekaligus mendorong mereka untuk menjadi wirausahawan muda yang inovatif di sektor pariwisata religi.
Selama lima hari, kata Rosalina Anngraeni, para peserta diberikan materi pelatihan yang padat dan menarik, meliputi teknik-teknik digital marketing organik, strategi pemasaran di media sosial, pembuatan konten yang menarik, serta analisis data.
Sementara itu Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA menyatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi kalangan santri.
“Kami sangat senang dengan antusiasme para peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mencetak generasi santri yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, khususnya di bidang digital marketing,” katanya.
Selain materi pelatihan yang padat, kegiatan boothcamp juga dimeriahkan dengan berbagai aktivitas menarik seperti games simulasi, ice breaking, dan pemberian doorprize.
Puncak acara adalah kompetisi “business plan” yang diikuti oleh seluruh peserta.
Setelah melalui proses penilaian yang ketat, terpilihlah tiga peserta terbaik yang berhasil menyusun business plan paling inovatif dan potensial.
“Kompetisi business plan ini merupakan ajang bagi para santri untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan selama pelatihan. Kami berharap para pemenang dapat mengembangkan ide bisnisnya dan menjadi pengusaha sukses di masa depan,” kata Saidah Sakwan. (PR/02)