PADANG, SUDUT PANDANG.ID – Bupati Pasaman Barat Hamsuardi meminta seluruh masyarakat bersikap tenang dan tetap siaga. Sambil menunggu informasi dari BMKG, pihaknya tengah mengumpulkan data-data, akibat gempa bumi yang mengguncang Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (25/2/22) pagi.
Hamsuardi memerintahkan stakeholder terkait seperti BPBD, camat dan wali nagari untuk terus memantau warga di wilayah kerjanya. “Saya perintahkan BPBD membantu kondisi terkini masyarakat, camat bergerak cepat memantau wilayah kerjanya masing-masing begitu juga dengan wali nagari. Saat ini kita harus saling berkomunikasi dan saling menguatkan,” katanya yang juga meminta masyarakat tetap bersikap tenang.
Menurutnya, saat ini pihaknya masih menunggu informasi kelanjutan dari BMKG. “Ini namanya bencana, kita sebagai manusia yang beriman harus percaya bahwa ini sayang dari Allah. Saya sebagai Bupati Pasaman Barat meminta masyarakat untuk tenang dan saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya,” lanjut Hamsuardi.
Masyarakat yang berada di laut diminta untuk tetap waspada, walaupun informasi bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Begitu juga dengan masyarakat yang berada di dekat gunung ataupun di dataran. Agar terus hati-hati dan menjadi keluarga. “Jangan saling menyalahkan dengan kondisi ini. Saat kita berangkulan dan saling bantu membantu sehingga ini bisa kita atasi,” katanya.
“Begitu juga dengan pasien yang berada di rumah sakit. Tolong rumah sakit terus pantau kondisi pasien, jangan buat pasien’ tambah panik. Karena ini datang dari Allah, kita yakin Allah akan memberikan kita kekuatan untuk melewati ini semua,” ujar Hamsuardi.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 6.2 SR terjadi sebanyak tiga kali dengan jarak waktu yang berbeda pada Jumat (25/2/22) pagi. Gempa pertama berkekuatan 5.2 SR, dan kedua 6.2 SR pada jam 08:35:51 WIB dan 08:39:29 WIB. Kemudian gempa yang ketiga sekira pukul 11 WIB dengan kekuatan yang tidak sekuat gempa 1 dan 2. Dari pantauan di lapangan, pusat gempa terjadi di Gunung Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.
Sejumlah sarana dan prasarana di Kabupaten Pasbar mengalami kerusakan dengan berbagai level, mulai dari rusak ringan, hingga berat. Adapun kerusakan terparah terjadi di wilayah Nagari Kajai yang terletak di kaki gunung Talamau.
Akibat gempa, sejumlah aktivitas terhenti. Pusat perbelanjaan seperti swalayan dan toko di Simpang Empat, ditutup sampai batas yang belum ditentukan. Begitu juga aktivitas PBM di sekolah dan perkantoran. Masyarakat juga telah mendirikan tenda darurat di depan rumah untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. (red)