JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kecelakaan parah yang melibatkan transportasi umum kembali terjadi belum lama ini di ruas Tol Cipali. Terjadi di sekitar KM 74 pada Jumat (15/12) sekitar pukul 15.40 WIB, kecelakaan yang melibatkan bus Handoyo yang membawa 20 orang penumpang itu melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta.
Diduga, bus hilang kendali saat melintas di jalan menikung hingga menabrak pembatas jalan dan terguling. Insiden nahas yang menimpa bus PO Handoyo di ruas Tol Cipali itu menyebabkan 12 dari 20 penumpang meninggal dunia.
Melihat masih seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas utamanya yang melibatkan transportasi umum, Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat menyebut, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis transportasi umum dan darurat keselamatan lalu lintas.
Ketiga pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bersaing di Pemilu 2024 telah menawarkan program transportasi umum walaupun dalam penyebutan berbeda. Namun, pada programnya, ketiga pasangan calon tersebut belum ada yang menawarkan program terkait keselamatan lalu lintas.
“Indonesia sedang alami krisis angkutan umum dan darurat keselamatan lalu lintas.
Tidak ada program keselamatan lalu lintas di semua Calon Presiden dan Wakil Presiden,” kata Djoko melalui keterangannya.
Djoko melanjutkan, Indonesia sebagai negara maritim, transportasi perairan harus menjadi perhatian, walaupun mobilisasi orang dan barang masih didominasi transportasi darat. Angkutan barang bersubsidi ditambahkan dan angkutan feeder tol laut diperlukan untuk daerah kepulauan.
Pembangunan kereta masih berpusat di Jawa, seperti kereta cepat Whoosh, LRT Jabodebek, MRT Jakarta, aktivasi jalur ke Garut, kereta rel listrik Yogyakarta – Solo.
“Untuk menggapai Indonesia Emas 2045, pembenahan transportasi umum berbasis jalan lebih realistis untuk diwujudkan. Murah dan mudah dikerjakan dengan tarif yang masih terjangkau kebanyakan masyarakat,” lanjut Djoko.
Jika ingin menuntaskan angkutan logistik, selesaikan dulu urusan pungli dan keterlibatan oknum APH (di atas 50 persen) yang cukup memberatkan pengusaha angkutan logistik dan sopir truk.
Belum lagi, ada target jumlah Kota untuk membenahi angkutan umum dari ketiga pasangan ketiga pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. “Semoga saja program angkutan umum itu tidak sekedar memberikan harapan tentunya juga realita. Era Presiden Joko Widodo selama 10 tahun hanya mampu membenahi 11 kota dari target 32 kota di periode pertama dan 27 kota di periode kedua,” tegas Djoko.
Jabodetabek sendiri menjadi pusat ekonomi dan bisnis berkelanjutan dan berskala global yang ditunjang dengan kelancaran mobilitas orang dan barang, serta pemenuhan infrastruktur dasar bagi warga. Wilayah sentra industri dengan komoditas unggulannya ditunjang oleh keterhubungan dengan pelabuhan dan pasar melalui angkutan barang multimoda yang efektif dan efisien serta penambahan sarana dan prasarana logistik yang memadai, seperti dry port dan pergudangan
Kota-kota lain di Pulau Jawa menjadi pusat kegiatan yang menjembatani perkotaan metropolitan dan pedesaan dengan ditunjang penyediaan hunian terjangkau di pusat kota, sistem transportasi umum yang mudah dan murah, pemenuhan infrastruktur dasar.
Kawasan pedesaan menjadi pusat pangan, pariwisata, kebudayaan, dan sumber kekayaan alam yang ditunjang dengan pemenuhan layanan infrastruktur dasar. Kawasan Pesisir Utara dan menjadi pusat pariwisata, industri Selatan perikanan, dan sumber kekayaan alam yang ditunjang dengan pembangunan infrastruktur, serta pemenuhan layanan infrastruktur dasar dan infrastruktur penghubung dengan kota.
Pelabuhan Patimban fasilitas lengkap dan terintegrasi memiliki secara fisik dengan angkutan barang multimoda yang efisien dan secara data dan informasi dengan National Logistics Ecosystems.
Bandara Kertajati di sisi lain menjadi tempat perawatan dan perbaikan pesawat serta menjadi sentra serta pusat pengembangan dan riset industri teknologi tinggi yang terhubung dengan akses logistik multimoda. “Tol Transjawa pembangunannya dituntaskan hingga Banyuwangi, pembangunan jalan arteri sebagai akses tol, dan penyesuaian tarif bagi kendaraan logistik,” kata Djoko.
Kalimantan kemudian menjadi tonggak ekonomi hijau, beranda Indonesia yang maju dan asri. Mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta yang mengalungi Kalimantan, dengan penahapan yang optimal, memastikan transportasi udara, darat, dan air (sungai dan laut) yang terjangkau dan saling terhubung juga perlu dilakukan.
Bali dan Nusa Tenggara menjadi gerbang pariwisata, gapura keberagaman dan pagar kebudayaan. Begitu juga dengan daerah lain yang masih perlu dibenahi sarana dan prasarana transportasinya.(03/JP)