Cari Korban di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Bupati Sidoarjo: Alhamdulillah, Proses Evakuasi Membuahkan Hasil

upaya evakuasi pasca runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny.
Proses evakuasi pasca runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny (Foto Istimewa)

SIDOARJO – JATIM | SUDUTPANDANG.ID – Bupati Sidoarjo H.Subandi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur serta Polresta Sidoarjo dan jajaran terkait terus melakukan upaya evakuasi pasca runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny. Proses evakuasi melibatkan personel gabungan dengan alat berat, ditargetkan berlangsung efektif dalam waktu 1×24 jam.

​Dalam keterangan di lokasi, Bupati H.Subandi menyampaikan bahwa proses evakuasi menunjukkan kemajuan yang signifikan. “Alhamdulillah, proses evakuasi perlahan mulai membuahkan hasil. Beberapa korban telah berhasil kita evakuasi oleh tim gabungan di lapangan,” ujar Bupati Subandi.

Meskipun evakuasi masih berlanjut untuk menemukan korban lainnya, Bupati Subandi juga menyampaikan pesan duka mendalam bagi pihak keluarga yang terdampak. “Kepada seluruh keluarga yang tertimpa musibah ini, kami berharap dan berdoa semoga diberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran dalam menghadapi cobaan berat ini,” tutupnya.

BACA JUGA  Sekjen Gerindra Dengarkan Keluh Kesah Pekerja RI di Malaysia

Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si menyampaikan, fokus utama saat ini adalah menemukan jenazah yang masih tertimbun reruntuhan. Dari pendataan, Jumat (3/10) pukul 23.00 WIB, sebanyak 58 orang yang berada di lokasi pondok pesantren, terdiri dari santri maupun pekerja bangunan, tim telah mengevakuasi 13 orang meninggal dunia (MD), sementara 50 orang masih dalam proses pencarian di bawah reruntuhan.

“Proses evakuasi kami lakukan dengan hati-hati. Saat pemindahan puing-puing dan bangunan, harus ekstra waspada agar tidak menimbulkan dampak pada gedung lainnya. Penanganan ini juga melibatkan tenaga ahli, termasuk dari ITS, sehingga setiap langkah terukur,” ujarnya saat tinjau lokasi pada Jumat (3/10/2025).

BACA JUGA  Katulampa Siaga 3! Ketinggian Air Capai 100 cm

Pemkab Sidoarjo bersama aparat juga telah menyiapkan posko lengkap dengan data korban untuk mempercepat proses penanganan darurat. Saat ini operasi berada dalam fase golden time, di mana kecepatan dan kehati-hatian sangat menentukan penyelamatan.

“Prioritas kami adalah misi kemanusiaan, yaitu menemukan dan mengevakuasi korban terlebih dahulu. Pendataan terus dilakukan agar tidak ada yang terlewat,” tambahnya.

Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Yaitu, empat organisasi, terdiri dari Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya (PMTS), Bakti Persatuan, Surabaya Peduli Bangsa (SPB), dan Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa (Perpit) Jawa Timur turut menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta.

Pemkab Sidoarjo menyampaikan terima kasih atas sinergi semua pihak—baik aparat, relawan, maupun masyarakat—yang bergerak bersama dalam penanganan darurat ini. Pemerintah juga terus mendampingi keluarga korban serta memastikan proses evakuasi berjalan cepat, tepat, dan selamat. (ACZ)