Cerpen Kurnianto Purnama: Xiao Hua

Cerpen Kurnianto Purnama: Xio Hua
Kurnianto Purnama, S.H., M.H. (Foto:Dok.Pribadi)

Oleh Kurnianto Purnama

Dalam ruang law office aku, terdapat beragam buku, antara lain buku novel karya novelis Andrea Hirata, karya Pramudya Ananta Toer, dan Wahyu Sujani, termasuk buku karya aku sendiri mengenai ilmu hukum, antologi puisi, novel dan masih banyak lagi buku lainnya. Semuanya tersusun rapi di rak-rak buku.

Ucapan Sudut Pandang untuk Bupati Pasuruan

Depan meja kerja aku terdapat sebuah piano. Di dinding terpajang lukisan-lukisan pensil hasil karyaku sendiri. Lukisan tokoh-tokoh dunia, lukisan gadis remaja dan terdapat sebuah lukisanku sendiri yang tengah minum kopi di sebuah café di Pulau Bali.

Lukisan-lukisan ini disorot dengan lampu soft kuning, sehingga nampak estetis, elegan dan mengandung nilai-nilai seni.

Sesuai janji Xiao Hua pada saat aku terakhir kali berjumpa dengannya di cafe tempat ia bernyanyi beberapa hari yang lalu, di mana saat itu ia mengatakan, akan berkunjung ke law office aku pada bulan Februari, maka ia pun memenuhi janjinya pada hari ini.

BACA JUGA  Idul Fitri: Saatnya Merajut Kembali Rasa Kemanusiaan dan Keindonesiaan

Dengan mengenakan atasan blouse lengan panjang warna krem, dengan motif bunga persik dipadu bawahan celana panjang warna hitam dengan memakai sepatu Nike warna putih, ia nampak anggun sekali.

Saat aku menghampirinya, tercium harum parfum wanita Evangeline Black Sakura. Harum parfum yang aku suka.

Ketika masuk ke kantor, ia melihat satu persatu piagam-piagam seminar yang aku peroleh, kemudian ia melihat-lihat buku-buku dan lukisan-lukisan yang aku lukis.

Lalu ia bertanya padaku:

“Da Hai, sudah berapa buku telah kamu tulis?”

“Aku telah menulis empat buku. Satu buku hukum, satu buku antologi puisi dan dua novel” jawabku.

Kemudian Xiao Hua bertanya lagi:

“Ini lukisan Da Hai sedang minum kopi di mana?”

BACA JUGA  Catatan Pariwisata 4 Tahun Kepemimpinan Zul-Rohmi: Janji, Implementasi dan Rekomendasi

“Aku sedang minum kopi di sebuah café di Pantai Kuta di Pulau Bali”kataku.

Terus Xiao Hua melihat piano di depan mejaku.

“Da Hai, kemarin saya menyanyikan sebuah lagu untukmu saat kau datang ke cafe, kini bolehkah Da Hai menyanyi sebuah lagu untuk saya ?” pintanya.

“Oh dengan senang hati, aku akan menyanyikan sebuah lagu kesukaanku untukmu, Xiao Hua”.

Lalu aku pun memainkan piano dan menyanyikan lagu “wo ke yi bao ni ma?” Yang artinya “Bolehkah aku memelukmu?”. Lagu ini dipopulerkan oleh penyanyi Taiwan bernama Zhang Hui Mei, biasa dipanggil A-Mei. Penulis lagu ini adalah Xiao Chong.

Saat aku sedang menyanyikan lagu ini, Xiao Hua duduk di kursi depanku. Kulihat kedua matanya tertuju padaku disertai senyum nan indah di bibirnya.

BACA JUGA  Selamat Jalan Bang Rizal Ramli

*Penulis adalah advokat senior, penulis buku asal Belitung