Hemmen

Cerpen Kurnianto Purnama Berjudul ‘Sweet Dream’

Kurnianto purnama
Pengacara Kurnianto Purnama, S.H., M.H, (foto:SP)

Aku tengah duduk di teras sebuah cafe di Kota Dundalk, Irlandia. Ditemani secangkir kopi americano hangat tanpa gula.

Sambil menyeruput kopi hangat, mataku tertuju ke seberang cafe. Nampak para muda-mudi lalu lalang dan bercengkerama.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Kota Dundalk adalah sebuah kota kecil di bagian utara Irlandia. Posisi Irlandia terletak di sebuah pulau di bagian barat laut Eropa. Luas Irlandia sekitar 80% dari pulau ini.

Di bagian utara pulau ini merupakan Irlandia Utara. Wilayah ini menjadi wilayah kekuasaan Inggris Raya. Penduduk kota ini sekitar 30.000 jiwa pada tahun 2006.

Saat aku minum kopi ini, udaranya terasa sejuk. Dua belas derajat celcius. Kopi hangat pun cepat dingin. Angin dari arah barat sepoi-sepoi meniup wajahku.

BACA JUGA  Sketsa Serba-serbi Sholat Subuh IV

Ketika minum kopi inilah, kulihat seorang wanita anggun datang dari arah depanku. Sepintas kulihat ia nampak seperti Sharon. Vokalis group band “THE CORRS“.

Kelompok band ini, semua personilnya memang berasal dari kota ini. Tiga cewek, satu cowok. Semua dari keluarga Corrs. Yakni Andrea vokalis. Sharon pemain biola dan vokalis. Caroline drummer, perkusi dan vokalis dan Jim pemain gitar, keyboard dan vokalis. Kelompok band ini, mulai terkenal pada 1990-an.

Tiba-tiba, ia duduk di sebuah kursi di depan mejaku. Sungguh menakjubkan. Ternyata benar, ia adalah Sharon. Vokalis “THE CORRS”.

“Can I sit here?”katanya lembut sambil tersenyum tipis padaku.

“Please…please….nobody here, I am alone” jawabku sedikit gugup.

BACA JUGA  Temanku Seorang Petugas Medis "Memi"

“Are you Sharon, The Corrs?”

“Yes…yes…I am Sharon” jawabnya sambil meletakkan minuman kopi cappuccino nya di meja bulat di bawah tenda warna pink.

“Can you sing for me, Sharon ?”

“Forgiven Not Forgotten, i like that song” pintaku

“Sure…sure…” katanya sambil tersenyum. Lantas ia pun bernyanyi:

_All alone, staring on…._
_Watching her life go by…_
_When her days are grey…_
_And her nights are black…._

Setelah ia bernyanyi, kemudian hening, lalu terdengar suara seorang security cafe meneriaki dan meminta aku pulang, karena cafenya mau ditutup.

Jakarta, 23 April 2024
Kurnianto Purnama, S.H., M.H

Barron Ichsan Perwakum