PASURUAN, SUDUTPANDANG.ID – Dalam upaya mempersiapkan siswa menghadapi ajang bergengsi Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP 2025, SMP Negeri 4 Pasuruan menyelenggarakan kegiatan Simulasi OSN Berbasis Komputer (CBT). Acara ini berlangsung di laboratorium komputer dan diikuti oleh puluhan siswa berprestasi yang telah lolos seleksi internal sekolah.
Uji coba OSN ini merupakan bagian dari program pembinaan intensif yang dipersiapkan untuk menghadapi seleksi OSN tingkat kota, provinsi, hingga nasional. Kompetisi yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini menjadi ajang penting dalam menemukan talenta terbaik di bidang sains.
Kepala SMPN 4 Pasuruan, Makhrus Siddiq, S.Psi., M.Pd.I., menegaskan bahwa uji coba OSN tidak hanya menekankan pada pencapaian nilai, tetapi juga penguatan karakter dan keterampilan abad 21.
“Kami ingin siswa memiliki kesiapan akademik sekaligus mental kompetitif. Ujian simulasi ini mengasah kemampuan berpikir kritis, strategi mengatur waktu, dan ketelitian menjawab soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills),” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/6/2025).
Peserta mengikuti Computer-Based Test (CBT) dengan materi dari bidang IPA dan IPS, menggunakan soal setara standar nasional. Dalam durasi lebih dari tiga jam, siswa dihadapkan pada soal-soal menantang yang dirancang untuk mengukur logika, pemahaman konsep, dan kemampuan analitis.
Para guru pembimbing turut hadir memantau jalannya simulasi dan mencatat performa setiap siswa untuk menjadi bahan evaluasi dan pemetaan pembinaan ke depan.
“Latihan ini bikin kami lebih siap menghadapi soal sulit dan tekanan waktu. Meski belum sempurna, ini jadi motivasi buat belajar lebih giat,” ujar Jihan, salah satu siswa kelas VII yang menjadi peserta simulasi.
Simulasi OSN ini sejalan dengan nilai-nilai budaya sekolah SPANPA SMART Sehat, Merdeka, Aman, Religius, dan Terpercaya yang diterapkan SMPN 4 Pasuruan sebagai bagian dari pembentukan profil pelajar Pancasila. Dalam pembinaan OSN, siswa juga diajarkan sportivitas, etika belajar, dan kerja sama dalam kelompok belajar.
“OSN bukan sekadar lomba, tapi ruang untuk menumbuhkan kecintaan terhadap sains dan berpikir kritis sejak dini,” kata Ibu Esti, salah satu guru pembina.
Dengan simulasi yang dirancang mendekati kondisi real OSN, sekolah berharap siswa lebih siap dan percaya diri dalam seleksi resmi tingkat kota yang akan datang. Kegiatan uji coba ini akan digelar secara berkala, dengan peningkatan kualitas soal serta pendekatan pembinaan berbasis kebutuhan masing-masing siswa.
Melalui dukungan dari guru, orang tua, dan semangat siswa yang tinggi, SMPN 4 Pasuruan optimis dapat mencetak duta sains berprestasi yang mampu mengharumkan nama sekolah dan Kota Pasuruan di tingkat nasional.(ACZ/04)