SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Tiongkok kembali menunjukkan komitmennya untuk mempererat hubungan dengan dunia internasional melalui kebijakan bebas visa transit bagi sejumlah negara, termasuk Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar China dalam memperluas keterbukaan dan memperdalam kerja sama global.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menyampaikan bahwa kebijakan bebas visa transit tersebut mencerminkan tekad Beijing untuk berbagi peluang dan manfaat kepada seluruh dunia.
“Kami akan membuka diri lebih lebar, memperluas visi inovasi kami, dan memperdalam kerja sama global. Kami ingin dunia melihat dan merasakan China yang semakin mempesona,” ujar Lin dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (12/6).
Pada hari yang sama, Badan Imigrasi Nasional China secara resmi mengumumkan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) kini dapat menikmati fasilitas bebas visa transit selama 240 jam atau 10 hari. Indonesia menjadi negara ke-55 yang mendapatkan hak istimewa ini.
Kebijakan tersebut berlaku di 24 provinsi dan wilayah administratif, termasuk Beijing, Shanghai, Guangdong, dan Yunnan. WNI kini bisa masuk tanpa visa melalui 60 bandara dan pelabuhan, dengan catatan tidak melebihi durasi 10 hari dan tidak untuk kegiatan seperti bekerja, belajar, atau liputan jurnalistik.
Selama masa kunjungan, WNI diperbolehkan untuk berwisata, berbisnis, menghadiri acara keluarga, atau kunjungan pribadi lainnya.
Menurut Lin Jian, meningkatnya interaksi internasional dengan China tak lepas dari daya tarik budaya dan kemajuan negara tersebut. Ia menyebut tren seperti “Belanja ke China”, film, serial TV, dan produk kreatif telah mempererat koneksi emosional antara warga global dengan masyarakat China.
“Ini menunjukkan bahwa semangat membangun masa depan yang lebih baik tidak mengenal batas negara maupun etnis,” ujarnya.
China, lanjut Lin, juga sedang fokus mendorong pembangunan berkualitas tinggi berbasis inovasi teknologi, serta memperkuat kekuatan produksi baru. Menurutnya, semua ini menunjukkan bahwa China adalah sumber stabilitas dan kepastian di tengah dunia yang terus berubah.
Sambut Baik
Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Beijing, Parulian Silalahi, menyambut baik kebijakan ini. Ia menilai langkah China mencerminkan pengakuan terhadap potensi wisatawan, pebisnis, dan investor asal Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Sebelumnya China sudah memberikan visa multi-entry lima tahun untuk pebisnis ASEAN, termasuk Indonesia. Ini menegaskan bahwa Indonesia dipandang sebagai mitra strategis,” ujar Parulian.
Kebijakan bebas visa transit ini menambah daftar panjang negara yang telah lebih dahulu mendapat fasilitas serupa, di antaranya negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan beberapa negara Timur Tengah.
Dengan langkah ini, China tidak hanya membuka pintu bagi wisatawan dan pengusaha global, tetapi juga menguatkan posisinya sebagai negara yang proaktif dalam mendorong pertumbuhan dan kolaborasi lintas batas di era globalisasi.(01)