Berita  

Danrem di Papua Nilai Sikap Ketua DPRD Lumajang lebih Gentleman dari Effendi Simbolon

Dok.Fotografer

PAPUA, SUDUTPANDANG.ID – Danrem 172/PWY atau Praja Wira Yakthi Brigjen TNI JO Sembiring menilai sikap Ketua DPRD Lumajang yang memilih mundur karena tidak hafal pancasila lebih gentleman ketimbang anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Komentar Sembiring ini merespons pernyataan Effendi soal ‘TNI seperti gerombolan’.

“Jika tidak bisa menjadi cerminan bagi masyarakat maka mundur saja, kami lebih hormat kepada Ketua DPRD Lumajang H Anang Akhmad Saifuddin yang berani mengundurkan diri dari jabatannya, hanya karena salah melafalkan Pancasila, walaupun itu menurut kami hanya ketidaksengajaan. Tetapi kami menaruh hormat kepada beliau yang gentleman mengakui kesalahannya,” kata Sembiring, Rabu (14/9/2022).

Dia mengecam keras dan menyebut Effendi Simbolon hanya mencari popularitas murahan dari pernyataan tersebut.

BACA JUGA  Sukses di Perantauan, Perantau Kabupaten Sambas Tetap Peduli Kampung Halaman

“Pernyataannya yang menyatakan TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas sangat menyakiti hati saya dan prajurit saya. Saya meyakini hati kecil setiap prajurit TNI kecewa dengan pernyataan Effendi Simbolon tersebut,” ucapnya.

Sembiring meminta agar Effendi tidak membuat kegaduhan. “Saya tegaskan prajurit saya tetap satu komando. Atasan kami bukan Effendi Simbolon tapi bapak Pangdam, Kasad, Panglima TNI dan Presiden. Oleh karena itu moncong harus dijaga, jangan membuat kegaduhan nasional,” tegasnya.

Menurut Danrem, pernyataan Effendi telah membuat kegaduhan di republik ini. Karena sebagai seorang intelektual, seharusnya bisa membedakan apa yang dimaksud gerombolan dan TNI. Gerombolan adalah sekumpulan orang-orang pengacau sedangkan TNI adalah benteng pertahanan negara.

BACA JUGA  Yasarini Lanud Husein Sastranegara Gelar Syukuran HUT ke-36

“Sekali lagi kalau dia tidak meminta maaf kepada prajurit TNI, maka lebih baik mengundurkan diri saja. Seperti kata Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman kepada penjajah Belanda ‘Saya akan peringatkan Belanda, kalau mereka menyakiti Soekarno, maka bagi mereka tidak akan pernah ada kata ampun!’,” pungkas Danrem.(red)

 

 

Tinggalkan Balasan