Hemmen
NTB  

Antisipasi Konflik Sosial, Bupati Gelar Rakor dengan TNI-Polri

Foto:dok.Pemkab Bima

BIMA, SUDUTPANDANG.ID – Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kemasyarakatan Kabupaten Bima Tahun 2021 digelar di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima, Rabu (8 /12/2021).

Rakor yang dipimpin Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri ini, diikuti oleh para Camat, Danramil dan Kapolsek se-Kabupaten Bima.

Kemenkumham Bali

Hadir Dandim 1608/Bima Letkol. Inf. Mustafa Kemal, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bima Arifudin, Wakapolres Bima Kota Kompol Mujahidin dan jajaran Polres Kabupaten Bima.

“Rakor penting untuk memastikan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam menghadapi setiap potensi terjadinya konflik. Pada saat yang sama juga menjadi wahana untuk melakukan evaluasi masalah yang muncul di masing-masing wilayah untuk diselesaikan,” ujar Bupati Bupati Bima dalam arahannya.

Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri (Foto:dok.Pemkab Bima)

Menurutnya, penanganan konflik adalah tanggung jawab bersama, sehingga tidak boleh saling menyalahkan. Tetapi memastikan kesiapan agar masing-masing wilayah dalam situasi yang kondusif.

“Karena itu, peran TNI dan Polri amat penting dalam ikut membantu memberikan pencerahan dan pemahaman dalam setiap munculnya aksi yang dilakukan elemen masyarakat,” terang Bupati.

Pada kesempatan tersebut, Dandim 1608/Bima Letkol Inf. Mustafa Kemal menekankan pentingnya kesamaan persepsi sebagai sebuah tim. Tidak boleh saling menyalahkan, tapi harus bekerjasama dalam penanganan masalah yang terjadi dalam masyarakat.

“Camat, Kapolsek dan Danramil harus kompak, demikian halnya Kepala desa, Bhabinkabtibmas dan Babinsa, ini penting agar tujuan menciptakan Kamtibmas tercapai,” jelas Perwira TNI asal Aceh ini.

Foto:dok.Pemkab Bima

Dandim menjelaskan, konflik sosial di Bima umumnya perkelahian antar kampung yang sebagian besar dipicu oleh minuman keras dan selanjutnya bertindak anarkis.

“Jadi, miras ini yang harus lebih dahulu diberantas dan semua memiliki peran untuk mencegah sehingga tidak ada tindakan lanjutan yang terjadi serta akan mengurangi konflik. Jika ditemukan miras, tangkap, ambil dan musnahkan agar tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, peran tokoh masyarakat beserta alim ulama dan orang tua sangat penting dalam mengingatkan dan menjaga keluarga masing-masing.

Foto:dok.Pemkab Bima

Senada dengan Dandim, Wakapolres Bima Kota Kompol Mujahidin menyebut ujung tombak penyelesaian konflik sosial adalah aparat yang bertugas di tingkat desa.

“Sebagai anggota Polri, Bhabinkamtibmas jangan menunggu munculnya masalah, peran aparat penting memberikan pemahaman dan mencairkan suasana agar tidak berkembang dan menimbulkan konflik yang menganggu stabilitas,” ujarnya.

“Artinya, sinergitas tiga pilar (Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas) mutlak diperlukan dalam memberikan pembinaan kepada seluruh elemen masyarakat,” pungkas Mujahidin.(Teguh)

Tinggalkan Balasan