Desa Penglipuran Mulai Dikunjungi Pelancong

Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali/Foto:Lex

BANGLI, SUDUTPANDANG.ID –  Kunjungan wisatawan domestik di Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, kembali dibuka.

Kunjungan wisatawan domestik di Desa Wisata Penglipuran per harinya mencapai 100 orang sejak dibuka selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

Pelaku pariwisata di obyek wisata Desa Penglipuran, kembali bangkit karena kunjungan wisatawan domestik yang mulai bergeliat di salah satu desa terbersih di dunia ini.

“Pelaku pariwisata di Pelingpuran sudah mulai bangkit dan tentunya ini kesejahteraan mereka,” kata Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng, Rabu (22/9/2021).

Ia menerangkan, obyek wisata Desa Pelingpuran sejak PPKM Darurat dan PPKM level 4 atau sekitar dua bulan tutup. Namun dengan keluarnya Surat Edaran (SE) Gubenur Bali tentang PPKM level 3, baru dibuka pada tanggal 9 September 2021.

“Sudah dibuka, sesuai dengan surat edaran gubernur. Sudah mulai bergeliat. Rata-rata 100 orang per hari, kadang lebih,” imbuhnya.

Ia menerangkan, untuk wisatawan domestik ramai datang pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Pengunjung wajib membawa sertifikat vaksinasi Covid-19, karena belum memilik scan QR code untuk aplikasi PeduliLindungi.

“Ini masih manual, kemarin kan sudah kita pesan sama (GIPI) petunjuk dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten (Bangli). Sebelum kami buka, saya lapor dulu sama Bapak Kadis bagaimana bapak kami belum memiliki ini (Scan QR code) sesuai edaran, kan ada aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya.

BACA JUGA  Kabar Duka Ibunda Eza Gionino Meninggal Dunia

“Oh buka saja dulu sambil jalan (Jawab Kadis). Sehingga petunjuk secara manual, artinya pecalang kami bertanya (pada wisatawan) sudah vaksin apa belum, itu bisa lihat di handphone atau berupa sertifikat dan lain sebagainya,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa bagi para wisatawan yang datang ke obyek wisata tentu wajib dan taat pada protokol kesehatan dan tetap waspada terhadap virus corona.

Selain itu, dengan dibukanya obyek wisata tersebut, pihaknya sudah melakukan penataan untuk mempercantik lingkungan di obyek wisata unggulan di Bali ini.

“Pengunjung dan masyarakat atau yang bertugas dan pengelolaan tetap harus waspada dan taad dengan protokol kesehatan,” ujar Moneng.(lex)

BACA JUGA  Heboh, Lucinta Luna Umumkan Gelar Pertunangan dengan Alan di Bali

Tinggalkan Balasan