BALI, SUDUTPANDANG.ID – Petenis muda asal Inggris, Max Basing kembali menunjukkan kualitasnya dengan menjuarai Amman Men’s World Tennis Championship Seri VII M25 di Bali. Dalam partai final tunggal putra yang digelar Minggu (14/9/2025), unggulan pertama sekaligus juara bertahan itu sukses menaklukkan petenis Prancis Arthur Weber dalam dua set langsung, 6-0 dan 6-2.
Hasil ini sekaligus mempertegas dominasi Basing di turnamen yang sudah berlangsung sejak 20 Juli hingga 14 September 2025. Dari tujuh seri yang dimainkan, pemain berusia 22 tahun tersebut berhasil mengoleksi empat gelar juara tunggal serta satu gelar ganda putra.
Final yang dimainkan di Lapangan A, Nusa Dua, hanya berlangsung sekitar 1 jam 22 menit. Pada set pertama, Basing tampil tanpa ampun dengan serangan agresif yang membuat Weber kesulitan keluar dari tekanan hingga harus menyerah 0-6.

Set kedua sempat berlangsung lebih sengit, terutama pada game ketiga ketika Weber bertahan lewat delapan kali deuce. Namun Basing kembali mengambil alih permainan, meningkatkan tempo, dan menutup laga dengan skor meyakinkan 6-2.
Dengan kemenangan ini, Basing yang kini berada di peringkat 536 dunia ATP berhak membawa pulang hadiah uang sebesar USD 4.612 serta tambahan 25 poin ATP. Sementara itu, Weber sebagai runner-up mendapatkan USD 2.701 dan 18 poin ATP.
“Turnamen ini sangat panjang dan menantang. Bisa meraih empat gelar tunggal dan satu gelar ganda adalah pencapaian yang luar biasa dalam karier saya. Saya juga senang bisa kembali bertanding di Bali. Setelah ini saya ingin beristirahat sejenak sebelum menghadapi turnamen berikutnya,” ujar Basing usai pertandingan.
Direktur turnamen, Lani Sardadi, menyebut rangkaian tujuh seri Amman Men’s World Tennis Championship berjalan sukses meski sempat terkendala cuaca dan musibah banjir di Bali.
“Secara keseluruhan, semua jadwal bisa terselesaikan dengan baik. Keberhasilan ini bukan hanya membanggakan Indonesia sebagai tuan rumah, tapi juga memberi dampak positif bagi perkembangan tenis nasional,” kata Lani.
Ia menambahkan, turnamen internasional seperti ini menjadi ajang penting bagi petenis Indonesia untuk mengasah kualitas. Sebagai contoh, pasangan ganda putra Christopher Rungkat / Rifqi Fitriadi berhasil merebut salah satu gelar seri M25.
Turnamen M25 Bali menjadi wadah berharga bagi atlet lokal untuk bersaing dengan petenis internasional. Bagi Max Basing, keberhasilan menutup rangkaian dengan catatan lima gelar juara dari tujuh seri menegaskan dirinya sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di dunia tenis.
Sementara itu, meski gagal juara, Arthur Weber tetap meninggalkan kesan positif dengan performa konsisten hingga melaju ke final. Kehadirannya diprediksi akan terus menjadi pesaing utama di level turnamen M25.
Dengan capaian ini, Bali bukan hanya menjadi panggung persaingan sengit petenis internasional, tetapi juga ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu menggelar turnamen berkelas dunia sekaligus menginspirasi generasi muda tenis Tanah Air.(PR/04)










