Hemmen

Dinilai Merusak Perdamaian, Taiwan Kecam Keras Latihan Militer Tiongkok

Dinilai Merusak Perdamaian, Taiwan Kecam Keras Latihan Militer Tiongkok
Foto:RTI-TETO

“TETO di Indonesia mengimbau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk bersama-sama menuntut agar Tiongkok segera menghentikan perilaku tidak masuk akal dan arogan serta tindakan militer yang provokatif tersebut guna memulihkan perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan Indo-Pasifik secepatnya.”

SUDUTPANDANG.ID – Taiwan mengecam keras latihan militer yang digelar Tiongkok. Latihan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China tersebut dinilai telah merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan.

Kemenkumham Bali

Kecaman tersebut disampaikan Taiwan dalam siaran pers Taipei Economic and Trade Office (TETO) Indonesia yang diterima di Jakarta, pada Minggu (26/5/2024) malam

TETO menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk mendukung pemeliharaan status quo secara damai di Selat Taiwan. Kemudian mendesak Tiongkok untuk kembali mengendalikan diri yang rasional, serta segera menghentikan latihan militer sepihak yang akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Taiwan berpandangan latihan militer Tiongkok merupakan provokasi dan tindakan tidak rasional yang merusak perdamaian dan stabilitas regional, serta tidak membantu perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Pemerintah Taiwan juga menyoroti sifat hegemonik Tiongkok, dan mengecam keras tindakan tersebut. Pasalnya, menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan telah menjadi konsensus komunitas internasional. Padahal komunitas internasional terus memperhatikan situasi di Selat Taiwan.

Disebutkan bahwa Pemerintah Tiongkok telah berulang kali mengancam demokrasi Taiwan dan secara sepihak merusak status quo di Selat Taiwan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.

Seruan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia mendukung pemeliharaan status quo secara damai di Selat Taiwan dikarenakan Taiwan dan Indonesia memiliki kerja sama dan pertukaran yang erat.

TETO mencatat, saat ini terdapat sekitar 400.000 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan. Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan terkait dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan utama Indonesia serta perlindungan orang Tionghoa di perantauan.

Selain mengganggu perdamaian dan stabilitas, adanya aktivitas militer Tiongkok juga membahayakan keselamatan WNI di Taiwan.

“Oleh karena itu, TETO di Indonesia mengimbau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk bersama-sama menuntut agar Tiongkok segera menghentikan perilaku tidak masuk akal dan arogan serta tindakan militer yang provokatif tersebut guna memulihkan perdamaian, stabilitas dan pembangunan di kawasan Indo-Pasifik secepatnya,” demikian pernyataan TETO.

Sebagai informasi, Komando Teater Timur Tiongkok telah mengumumkan pada tanggal 23 Mei 2024 melaksanakan latihan militer bersama di laut dan wilayah udara sekitar Taiwan.

Latihan militer itu digelar di Selat Taiwan di bagian utara, selatan, dan timur Pulau Taiwan, serta daerah-daerah di sekitar pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu, dan Dongyin mulai Kamis (23/5/2024) pagi.(PR/01)

BACA JUGA  Indonesia Siap Jembatani Komunikasi Rusia-Ukraina