BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Direktur Utama (Dirut) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Christian Kartawijaya menegaskan kompetisi ilmiah dan edukatif Quarry Life Award (QLA) Edisi ke-6 pada 2025 adalah wujud komitmen bersama membantu mewujudkan masa depan yang berpihak pada alam.
“Hari ini, kita berkumpul bukan hanya untuk merayakan sebuah kegiatan penghargaan, namun untuk menegaskan komitmBooen bersama—membantu mewujudkan masa depan yang berpihak pada alam,” katanya seperti disampaikan GM Sekretaris Perusahaan Indocement, Dani Handajani melalui taklimat media yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/8/2025).
“Masa depan yang nature positive bukan sekadar impian, melainkan tujuan yang bisa kita capai melalui langkah nyata, yakni mengurangi jejak karbon, melindungi keanekaragaman hayati dan membangun kesadaran lingkungan di setiap lapisan masyarakat,” tambah “Pak CK”, panggilan karib Christian Kartawijaya saat acara puncak QLA Awarding Ceremony 2025 di Cibinong pada Selasa (12/8).
QLA adalah sebuah kompetisi ilmiah dan edukatif yang diselenggarakan oleh Heidelberg Materials setiap tiga tahun pada tingkat nasional dan internasional.
Tujuan utama dari kompetisi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan nilai ekologis dari lokasi tambang, mendorong pelestarian keanekaragaman hayati selama dan setelah proses penambangan dan mengembangkan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan tambang.
Menurut Dani Handajani QLA Edisi ke-6 diikuti oleh total 53 proposal dan dibagi menjadi dua kategori yaitu, “research stream” dan “community stream”.
Setelah masa penjurian terpilih tiga proposal penelitian peringkat teratas untuk masing-masing kategori.
Tim kemudian melakukan penelitian di kuari Indocement selama lima bulan dan mempresentasikan hasil final penelitiannya kepada dewan juri.
Dewan juri QLA Edisi ke-6 adalah Prof Dr Ani Mardiastuti, M.Sc. (Institut Pertanian Bogor), Prof Sudharto P. Hadi, MES., Ph.D (Universitas Diponegoro), Dr Yayan Hendrayana, S.Hut, M.Si (Universitas Kuningan), Dr Gadang Wardhono (Indocement) dan Kuky Permana (cement expert).

Setelah dilakukan penjurian, maka pemenang dari masing-masing stream, yaitu:
Untuk “research stream”, juara 1 adalah penelitian berjudul “Passive Acoustic Monitoring (PAM) untuk Mendeteksi Keberadaan Spesies Burung Kunci dan Menilai Keanekaragaman Burung di Tambang Citeureup” oleh Prof Ign Pramana Yuda.
Juara 2, “Eksplorasi dan Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Aktivator Dekomposisi Sisa Tanaman dari Kawasan Tambang” oleh Dr Nisa Rachmania Mubarik, M.Si.
Sedangkan juara 3, “Peranan Seed Ball dan Rhizobium dalam Mempercepat Proses Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Kapur” oleh Irvina Foila Para Martiani, S.Hut., M.Sc.

Sedangkan untuk “community stream”, juara 1 penelitian bertajuk “Pendidikan Keanekaragaman Hayati melalui Birdwatching Siswa SMA Negeri Palimanan 1 dan SMA PGRI Palimanan di Kawasan Konservasi Indocement Palimanan, Cirebon” oleh Faradlina Mufti
Lalu, juara 2 “Read Aloud Buku Bergambar ‘Kegiatan Pertambangan’ dalam Bahasa Inggris untuk Siswa Sekolah Dasar” oleh Ayu Ratna Wulansari, S.Pd, dan juara 3, “Pembudidayaan Tanaman Bernilai Ekonomi dari Hutan Gunung Blindis untuk Meningkatkan Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat di Sekitar Tambang” oleh Dr (forest.) Tedi Yunanto, S.Hut., M.Si.
Juara ke-1 dari setiap kategori mendapatkan hadiah Rp70 juta, juara ke-2 mendapatkan Rp35 juta dan juara ke-3 mendapatkan Rp20 juta.
Total hadiah tingkat nasional total mencapai Rp250 juta dan para pemenang juga berkesempatan untuk mengikuti kompetisi QLA tingkat internasional.
Peserta QLA Edisi ke-6 asal Indonesia mencatat partisipasi luar biasa dalam ajang QLA Internasional yaitu 42,4 persen dari total proposal kompetisi QLA tingkat internasional, demikian Dani Handajani. (PR/02)