BADUNG-BALI, SUDUTPANDANG.ID – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) memperkuat komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan menjadi pioner revolusi standar layanan sehat.
Hal ini terlihat dalam kegiatan penguatan yang dibuka oleh Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Maulidi Hilal, di Graha Bakti Pemasyarakatan, Jumat (2/11/2024).
Program peningkatan standar layanan makanan sehat ini memiliki tujuan untuk dapat mengadopsi pendekatan hospitality yang diterapkan di sektor swasta, sebagaimana menghadirkan pelayanan yang lebih humanis dengan prinsip “memanusiakan manusia”.
Implementasinya mencakup peningkatan kualitas bahan makanan, proses penyajian yang higienis, penggunaan gerobak makanan yang layak, serta revitalisasi dapur dengan standar kebersihan tinggi.
Kegiatan penguatan ini dihadiri oleh Tim Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali bersama beberapa Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemasyarakatan, termasuk di dalamnya Lapas Kelas IIA Kerobokan, yang diikuti langsung Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho beserta staf.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Bali, I Putu Murdiana, dalam paparannya menyampaikan data terkini mengenai jumlah warga binaan, status perizinan klinik, serta sertifikasi higienitas sebagai dasar pengembangan layanan ke depan untuk mewujudkan dapur sehat pada seluruh UPT Pemasyarakatan.
Plt. Dirjenpas, Dr. Y Ambeg Paramarta, dalam arahannya menekankan target 2025 untuk mencapai standar penyediaan makanan terbaik. Ia menegaskan pentingnya membangun sistem yang baik dan bebas dari penyalahgunaan wewenang, dengan fokus pada peningkatan kinerja UPT, layanan warga binaan, serta kesejahteraan pegawai.
Kalapas Kerobokan, RM. Kristyo Nugroho, merespons positif seluruh arahan dengan menyatakan kesiapan penuh untuk mengimplementasikan standar layanan yang lebih baik.
“Dengan membangun tim yang solid dan meningkatkan kepercayaan diri seluruh pegawai, Lapas Kerobokan berkomitmen untuk menjadi contoh dalam penerapan standar dapur sehat di Bali,” ujarnya.(One/01)