DENPASAR|SUDUTPANDANG.ID – Di balik hiruk pikuk dan keindahannya yang memikat setiap wisatawan, ternyata masih ada warga di Pulau Dewata yang belum merasakan kemudahan akses air bersih. Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka percepatan penyediaan prasarana air baku untuk pertanian dan ketersediaan air di wilayah Provinsi Bali.
Wujud dari upaya tersebut, Kodam IX/Udayana melalui Program TNI Manunggal Air menggandeng seluruh pihak untuk mengatensi keprihatinan akan sulitnya mendapatkan air bagi masyarakat Bali. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kodam IX/Udayana dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Perjanjian Kerja Sama tersebut ditandatangani langsung oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, yang didampingi Asrendam IX/Udayana, Aslog Kasdam IX/Udayana dan Aster Kasdam IX/Udayana yang berlangsung di di Ruang Tamu Pangdam IX/Udayana, Makodam, Denpasar, Kamis (1/9/2022).
Dalam tugasnya mengelola sumber daya air di wilayah sungai, BWS Bali-Penida yang berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR mensinergikan fungsinya dengan Kodam IX/Udayana. Bersinergi untuk melaksanakan penyediaan air bersih dan perbaikan taraf hidup masyarakat melalui pertanian, peternakan, dan perikanan melalui pembangunan pompa hidram.
Dari perjanjian pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, Kodam IX/Udayana sebagai pelaksana kegiatan secara totalitas akan mendukung dalam pengerjaannya dengan berbaur bersama warga setempat. Sedangkan BWS Bali-Penida sebagai pengguna anggaran melaksanakan penyediaan prasarana air baku di 16 titik lokasi pembangunan pompa hidram di wilayah Bali.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam mengucapkan terima kasih kepada PUPR dan mengapresiasi atas terealisasinya pelaksanaan perjanjian kerja sama antara BWS Bali-Penida dengan TNI AD khususnya Kodam IX/Udayana. Pangdam berharap pekerjaan pompa hidram Kodam IX/Udayana ini bisa segera lebih dapat dikembangkan lagi.
“Kodam IX/Udayana sudah menyelesaikan ratusan titik pompa hidram yang tersebar di seluruh wilayah Bali dan Nusra. Namun karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan air bersih, maka dilanjutkan pembangunan 16 titik di Provinsi Bali yang akan dibangun dan dikembangkan lagi,” ungkap Pangdam.
Pangdam juga berharap dengan adanya Perjanjian Kerja Sama ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam mendukung program air dari pemerintah. Sehingga dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Dengan jumlah titik yang telah ditentukan, diharapkan juga seluruhnya dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, seperti halnya pompa hidram yang berada di Desa Gobleg, Kabupaten Buleleng, Desa Tangguntiti, Kabupaten Tabanan dan Desa Ayunan, Kabupaten Badung, serta desa-desa lainnya yang telah menikmati manfaat dari adanya pompa hidram.(One)