Ekonomi Indonesia Masih Jauh dari Resesi

Dok.Ilustrasi

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan mengatakan, ekonomi Indonesia masih jauh dari resesi sebab indikator ekonomi Indonesia pun menunjukkan potensi penguatan lebih lanjut. Risiko resesi di Indonesia menjadi berkurang karena kondisi fiskal serta perekonomian Indonesia terjaga baik.

“Hal ini berbeda dengan kebanyakan negara,” ujarnya dalam konferensi pers virtual Market & Economic Outlook 2022 di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Kemenkumham Bali

Beragam indikator ekonomi masih menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat. Hal tersebut terlihat antara lain dari kontribusi konsumsi domestik yang besar, keyakinan konsumen dan penjualan ritel, angka pengangguran yang menurun, serta pertumbuhan kredit yang terus meningkat hingga mencapai 10,3 persen di bulan Juni 2022.

BACA JUGA  Kadin: 6 Sektor Ekonomi Lumajang dan Malang Terdampak Erupsi Semeru

Selain itu, laju inflasi di Indonesia juga masih terjaga berkat kebijakan subsidi BBM. Per Juli 2022, tingkat inflasi Indonesia mencapai 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy). “Meskipun inflasi umum meningkat, namun upaya pemerintah untuk menjaga beberapa harga barang
(price control) membuat inflasi inti tetap terjaga,” bebernya.

Katarina menambahkan, perubahan struktural turut menyokong transaksi perdagangan. Salah satunya terlihat dari neraca perdagangan Indonesia yang secara konsisten surplus selama 26 bulan beruntun hingga Semester I-2022.

Kinerja neraca perdagangan sepanjang Semester I 2022 juga menunjukkan angka fantastis yakni sebesar USD 24,89 miliar. Angka ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah jika dibandingkan dengan surplus kumulatif secara periode semesteran.

BACA JUGA  Deputi Gubernur BI Periode 2022 -2027 Resmi Dilantik

“Sejauh ini, neraca perdagangan masih relatif kuat,” tutupnya.(red)

 

 

Tinggalkan Balasan