Gandeng PASI, MLAC Seri 2 Kudus 2025 Diikuti Ribuan Atlet Muda Dorong Regenerasi Atletik

MLAC Kudus
Irgi Candra Pranata, siswa kelas XII SMAN 2 Bae Kudus berhasil membawa pulang gelar juara MilkLife Athletics Challenge 2025 di nomor lari pada final di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jateng, Sabtu (29/11/2025). FOTO: HO-Panpel MLAC 2025

KUDUS-JATENG, SUDUTPANDANG.ID – Dalam upaya mendorong regenerasi cabang olahraga atletik, Bakti Olahraga Djarum Foundation (BODF) dan MilkLife menggandeng Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk kembali menyelenggarakan MilkLife Athletics Challenge (MLAC) Seri 2 2025, yang diikuti sebanyak 2.188 pelajar.

Direkur Program BODF, Yoppy Rosimin dalam taklimat media d Kudus, Minggu (30/11/2025) menjelaskan ajang tersebut berlangsung di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus sejak Rabu (26/11) hingga Sabtu (29/11).

Kejuaraan berbasis olahraga atletik tersebut diikuti oleh 2.188 pelajar dari 184 Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Kudus dan sekitarnya.

Berbeda dengan penyelenggaraan seri sebelumnya pada bulan Juni lalu, ada penambahan satu Kategori Usia (KU) dan tujuh nomor perlombaan pada MLAC Seri 2 2025.

Kini terdapat 4 divisi umur (KU 10, KU 12, KU 15, dan KU 18) serta 22 nomor yang dilombakan, yakni lari 60 meter, lari 80 meter, lari 100 meter, lari 400 meter, lari 1.000 meter, lari 1.500 meter, lari 3.000 meter, lari estafet 5 x 80 meter, lari estafet 8 x 50 meter mixed, lari estafet 4 x 100 meter, lari estafet 4 x 400 meter mixed, jalan cepat 2.000 meter, jalan cepat 3.000 meter, beregu Kanga’s Escape, beregu Formula 1, Frog Jump, Turbo Throw, tolak peluru, lompat jauh, lempar lembing, lempar cakram dan lompat jangkit.

Ia menjelaskan penyelenggaraan MLAC bertujuan untuk memberikan pengalaman bertanding yang menyenangkan sekaligus memperkenalkan gerak dasar atletik sejak usia dini.

Selain melatih fisik dan teknik, kata dia, ajang ini diharapkan mampu membangun karakter positif para peserta seperti percaya diri, sportivitas, tanggung jawab serta kejujuran.

Hal ini juga merupakan salah satu upaya menjaga mata rantai regenerasi atlet cabang olahraga atletik yang akan mendulang prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami merancang perlombaan MilkLife Athletics Challenge agar para siswa di berbagai tingkat pendidikan bisa merasakan kegembiraan berkompetisi di cabang olahraga atletik. Apalagi, atletik merupakan mother of sport yang mudah untuk dilatih dan dipelajari,” katanya.

“Ini merupakan pengalaman yang menarik bagi para siswa yang nantinya bisa lebih mendalami dan mampu menorehkan prestasi membanggakan di masa mendatang. Kami berharap sekolah dan orang tua terus memberikan dukungan kepada calon-calon atlet harapan bangsa ini untuk terus mengasah talentanya,” tambah Yoppy Rosimin.

Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PASI Kabupaten Kudus, Noor Akhmad, S.Pd., M.Or. menyatakan perlombaan atletik ini menjadi salah satu langkah strategis dalam proses regenerasi dan pembinaan atlet sejak usia dini.

Menurut dia upaya pembinaan yang berjenjang dan berkesinambungan ini membuktikan bahwa Kudus mampu melahirkan atlet-atlet bertalenta, termasuk tampil di ajang bergengsi seperti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026 hingga Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).

“MilkLife Athletics Challenge memberikan ruang kepada atlet Kudus agar memiliki wadah untuk berkompetisi sebagai bagian dari pembinaan yang berkesinambungan mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTS hingga SMA. Kami mendorong para atlet untuk bergabung di klub sehingga harapannya dapat menembus kompetisi ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya.

BACA JUGA  Wali Kota Jakarta Pusat Tinjau Sentra Vaksinasi

“Karena tim Kudus untuk Porprov nanti juga diperkuat oleh atlet-atlet jebolan MilkLife Athletics Challenge ini. Kami berterima kasih kepada Djarum Foundation dan MilkLife sudah membantu memunculkan bibit-bibit potensial untuk bisa dibina lebih lanjut,” kata Noor Akhmad.

Pergelaran MLAC Seri 2 juga turut dihadiri Perwakilan PASI Jawa Tengah Firdaus yang mendukung proses pembinaan atlet usia dini di Kudus.

“Kita berharap lewat turnamen ini menjadi harapan baru munculnya generasi atletik yang unggul dan nantinya membawa nama Kudus ke level yang lebih tinggi,” katanya.

MLAC Kudus 1
SMA NU Al Maruf Kudus berada di podium Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jateng, Sabtu (29/11/2025) usai menjadi Juara Umum KU 18 MilkLife Athletics Challenge 2025 setelah mengemas 8 medali emas, 6 medali perak dan 4 medali perunggu. FOTO: HO-Panpel MLAC 2025

Tampil Gemilang

Salah satu atlet asal Kudus yang ambil bagian pada MilkLife Athletics Challenge Seri 2 2025 adalah Irgi Candra Pranata, siswa kelas XII SMAN 2 Bae Kudus.

Turun di nomor lari 100 meter, 400 meter, dan estafet 4 x 400 meter, Irgi tampil gemilang dan berhasil memboyong dua piala juara. Catatan terbaiknya diraih pada nomor 400 meter dengan waktu 50.57 detik dan lari 100 meter dengan waktu 11.18 detik.

Irgi juga mencatat prestasi bagus di sejumlah ajang bergengsi, antara lain juara pertama estafet 4 x 400 meter pada Popnas 2025 di awal November lalu.

Ia mengakui program latihan interval dan penguatan otot menjadi kunci peningkatan performa di lintasan.

“Seru dan bangga sekali bisa berkompetisi di MilkLife Athletics Challenge saat ini dengan membawa nama sekolah. Di kejuaraan ini aku mengukur kemampuan dan sebagai salah satu persiapan untuk Porprov nanti, karena aku memiliki target untuk bisa masuk PON dan berkontribusi untuk provinsi Jawa Tengah. Untuk adik-adik jangan kendor latihan. Tidak perlu takut dengan lawan, yang penting terus semangat,” kata putra asli Kudus itu.

Kobaran semangat juga ditunjukkan dari tim SMA NU Al Ma’ruf yang berhasil merebut gelar juara umum KU 18 dengan mengemas 8 emas 6 perak dan 4 perunggu.

Tim atletik SMA NU Al Ma’ruf yang dibina Miqdam Maulana itu tampil solid dengan kekuatan 18 atlet. Latihan selama 1,5 bulan ke belakang tidak menjadi sia-sia usai memetik hasil positif di ajang MilkLife Athletics Challenge Seri 2 2025.

“Kami antusias berpartisipasi dalam acara yang diadakan Djarum Foundation ini dan merupakan suatu langkah yang baik untuk mempersiapkan siswa dari KU 10 hingga KU 18, sehingga mereka tahu bagaimana lintasan dan batasan-batasan yang harus dilampaui. Kami ingin melihat potensi anak didik kami sekaligus mempersiapkan untuk event selanjutnya,” katanya.

“Alhamdulillah atletik menjadi salah satu ekstrakurikuler unggulan di sekolah kami yang peminatnya cukup banyak, jadi kami memberikan kesempatan pada siswa untuk ikut dalam berbagai kompetisi demi mengasah kemampuan mereka,” kata Miqdam.

MLAC Kudus2
Atlet muda sedang berlomba pada nomor Turbo Throw di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus, Jateng, Sabtu (29/11/2025 pada ajang MilkLife Athletics Challenge 2025. Nomor itu yakni melempar alat bernama turbo yang menyerupai roket sepanjang 30 cm, terbuat dari paralon dengan mata roket karet dan ekor dari plastik. Olahraga ini bertumpu pada kekuatan otot tangan dengan pelempar terjauh mendapat poin tertinggi. FOTO: HO-Panpel MLAC 2025

Kategori Kejuaraan

Panpel MLAC menjelaskan sejumlah kategori dalam ajang itu, yakni:

Lari 60 meter (KU 10 & KU 12), 80 meter (KU 15), 100 meter (KU 18), dan 400 meter (KU 18), yang merupakan lomba lari cepat jarak pendek pada jarak 60 meter, 80 meter, 100 meter, maupun 400 meter yang mengharuskan para peserta berlari dengan kecepatan maksimum di lintasan.

BACA JUGA  Ketum DePA-RI Desak DPR Perkuat Perlindungan Hukum Advokat

Kemudian, Lari 1.000 meter (KU 12), 1.500 meter (KU 15 & KU 18), 3.000 meter (KU 15 & KU 18), yaitu cabang lari jarak menengah dan jarak jauh yang menuntut kombinasi kecepatan, daya tahan, dan pengaturan ritme.
Peserta berlari dengan kecepatan maksimum sekitar 2,5 lintasan lari (untuk KU 12), 3,75 lintasan lari (untuk KU 15 & KU 18) serta 7,5 lintasan lari (untuk KU 15 & KU 18). Perlombaan ini diarahkan bagi peserta yang memiliki minat ke nomor atletik lari jarak jauh.

Lalu, Estafet 8 x 50 meter mixed (KU 10 & KU 12) dan 5 x 80 meter (KU 15).
Merupakan lomba lari sambung dengan panjang lintasan 400 meter.

Satu regu berisikan delapan orang (4 atlet putra, 4 atlet putri) untuk KU 10 & KU 12, lima orang untuk KU 15, dimana tiap-tiap peserta membawa tongkat, berlari 50 meter (KU 10 & KU 12) serta 80 meter (KU 15). Selanjutnya peserta memberikan tongkat itu kepada rekan setimnya. Regu yang menang adalah yang tercepat membawa tongkat ke garis finish.

Nomor lainnya, yakni estafet 4 x 100 meter (KU 18), yang merupakan lomba lari sambung dengan total panjang lintasan 400 meter, serta menjadi salah satu nomor atletik yang diperlombakan di Olimpiade.

Satu regu terdiri atas empat pelari dan masing-masing akan menempuh jarak lari 100 meter pada satu jalur yang telah ditentukan. Setiap atlet harus membawa tongkat dan menyerahkannya ke anggota tim berikutnya. Regu yang menang adalah yang tercepat membawa tongkat ke garis finish.

Lainnya, nomor estafet 4 x 400 meter Mixed (KU 18), yakni salah satu lomba lari sambung yang diperlombakan di Olimpiade, dengan total panjang lintasan 1.600 meter.

Satu regu terdiri dari empat pelari (putra & putri) dan masing-masing akan menempuh jarak lari 400 meter, dengan kata lain setiap pelari akan melewati satu kali lintasan lari penuh. Setiap pelari harus menjaga ritme dan memastikan pergantian tongkat berlangsung aman tanpa kehilangan momentum.

Selain itu, jalan Cepat 2.000 meter (KU 15) dan 3.000 meter (KU 18), di mana peserta berjalan dengan kecepatan tinggi, namun bukan berlari, dan harus menjaga satu kaki selalu menapak tanah. Dengan postur badan harus tegak, mata menatap lurus ke depan, dan bahu rileks. Sementara gerakan lengan harus seimbang, tidak boleh terlalu kaku atau berlebihan.

Lainnya, yakni Kanga’s Escape (KU 10 & KU 12), yang merupakan lomba yang mengkombinasikan lompat gawang dan lari cepat dengan panjang lintasan sejauh 40 meter.

Dalam lintasan tersebut, terdapat empat penghalang setinggi 50 cm setiap 6 meter yang membuat peserta harus melompatinya hingga titik tujuan. Kanga’s Escape merupakan olahraga beregu yang berisikan tiga atlet. Lomba ini diarahkan untuk melihat bibit-bibit nomor atletik lari gawang 110 meter.

Untuk nomor Formula 1 (KU 10 & KU 12), ,irip seperti ajang balap mobil, games ini juga memiliki lintasan berbentuk sirkuit sepanjang 80 meter. Tak hanya berlari, peserta juga diharuskan melakukan gerakan sprint, rolling, lompat gawang dan lari berkelok (slalom course).

BACA JUGA  Bupati Asahan Pimpin Upacara HUT Satpol PP ke-74

Formula 1 merupakan olahraga beregu yang memadukan unsur kekuatan, kelincahan dan kecepatan para peserta. Olahraga ini memiliki kemiripan dengan nomor atletik lari gawang 400 m.

Di samping itu, juga untuk Frog Jump (KU 10). Seperti namanya, Frog Jump (lompat katak) mengharuskan atlet melompat dengan dua kaki selebar bahu, kemudian melakukan lompatan ke depan tanpa menggunakan penghalang sebanyak tiga kali lompatan langsung.

Di nomor lomba ini, unsur pengembangan kemampuan di power otot tungkai yang arahnya nanti ke nomor lomba lompat jauh.

Kemudian Turbo Throw (KU 10 & KU 12). Adalah lomba melempar alat bernama turbo yang menyerupai roket sepanjang 30 cm, terbuat dari paralon dengan mata roket karet dan ekor dari plastik. Olahraga ini bertumpu pada kekuatan otot tangan dengan pelempar terjauh mendapat poin tertinggi. Lomba ini diarahkan untuk atlet yang ingin menggeluti nomor atletik lempar lembing.

Nomor lainnnya, Tolak Peluru (KU 15 & KU 18). Peserta melakukan gerakan menolak atau mendorong peluru dari bahu menggunakan satu tangan, dengan tujuan mencapai jarak tolakan sejauh mungkin.

Olahraga ini membutuhkan kekuatan, teknik yang tepat, dan strategi untuk memaksimalkan jarak tolakan.

Lalu, Lompat Jauh (KU 12, KU 15, dan KU 18), yakni melompat sejauh mungkin dari titik awal ke titik pendaratan. Olahraga ini melibatkan awalan lari, tolakan dengan satu kaki, melayang di udara, dan pendaratan dalam bak pasir.

Untuk Lempar Lembing (KU 15 & KU 18), peserta melemparkan tongkat panjang (lembing) sejauh mungkin. Peserta membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan koordinasi yang baik. Lembing yang digunakan mirip tombak, tetapi lebih ringan dan memiliki ujung yang runcing.

Sedangkan Lempar Cakram (KU 15 & KU 18), peserta melempar cakram untuk mencapai jarak lemparan terjauh dengan menggunakan teknik dan kekuatan yang tepat. Cakram terbuat dari kayu berbentuk piring dengan sabuk besi atau bahan lain yang bundar pipih.

Pada nomor Lompat Jangkit (KU 18) atau “Triple Jump” adalah nomor dalam bidang atletik di mana pelompat berlari dahulu untuk mendapatkan kecepatan maksimal (fase awalan), lalu melakukan tiga rangkaian tolakan berurutan: jingkat (hop), langkah (step), dan lompat (jump) sebelum mendarat di bak pasir. Teknik dasar ini menekankan kecepatan awalan, kekuatan tolakan, dan koordinasi tubuh agar momentum tetap terjaga dari fase ke fase berikutnya. (Red/02)