TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID –Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan 29 Hunian Tetap (Huntap) bagi para korban longsor yang melanda warga Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, 18 Oktober lalu.
Dalam peresmian tersebut, Gubernur Jatim memuji Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dan Pemprov Jatim. Atas kinerja Bupati membangun Huntap secara cepat.
“Ini gercepnya pak bupati bersambung dengan gercepnya Pemprov Jatim dalam melakukan penanganan bencana. Memang harus ada kecepatan kita bersama supaya penanganan pasca bencana bisa berjalan dengan baik,” ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin (23/1).
Gubernur Khofifah juga menyampaikan, di depan lokasi huntap masih ada lahan yang bisa digunakan sebagai sarana penguatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi berdasarkan diskusi ini akan digunakan sebagai kandang komunal atau kandang bersama baik bagi mereka yang ada di huntap maupun masyarakat yang ada di Kampung Sumurup ini,” katanya.
Membalas pujian Gubernurnya, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menuturkan kinerjanya selama ini tak luput peran penting dari seorang Gubernur yang langsung merespon.
“Pengayoman ibu Gubernur ini memang sangat terasa sekali. Beliau langsung hadir pasca kejadian tanah longsor. Kemudian ketika kita mengupload bahwasannya kita butuh relokasi warga, langsung beliau menghibahkan tanah milik Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur kurang lebih seluas 4.500 m² di sini untuk hunian tetap,” pujinya
Gubernur dan Bupati Trenggalek berharap dengan telah terbangunnya pemukiman baru, diharapkan warga lama bisa menerima dan membangun silaturahmi yang baik dengan warga di pemukiman baru tersebut. Dengan sinergitas dan silaturahmi yang baik diharapkan dapat membawa keberkahan ekonomi bagi mereka.
Diketahui terwujudnya huntap ini memang berkat sinergitas keduanya. Saat bupati melaporkan warga membutuhkan tempat relokasi segera karena pemukiman mereka sudah tidak aman, Gubernur Jatim menjawab permintaan bupati muda ini dengan menghibahkan tanah perkebunan milik Pemprov untuk hunian masyarakat terdampak.
Bahkan tidak hanya hibah tanah, Pemprov juga membangunkan rumah warga lewat dana tak terduga Pemprov Jatim senilai, Rp.1 miliar 450 juta.
Tercatat ada 29 Hunian Tetap yang dibangun. 25 hunian dibangun di tanah hibah milik Pemprov, 4 lainnya di tanah pribadi warga. Sedangkan biaya huntap sendiri sebesar Rp 50 juta per unitnya.
Tidak hanya hunian tetap saja, Gubernur Jatim dijadwalkan meresmikan 3 jembatan yang hanyut diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.(PR/04)