Guru SMPN 4 Pasuruan Ajak Para Murid Mengenal Sejarah Lokal

Sejarah Lokal
Guru SMPN 4 Pasuruan Ajak Para Murid Mengenal Sejarah Lokal (Foto: Diskominfo Pasuruan)

PASURUAN, SUDUTPANDANG.ID –Sejumlah siswa-siswi dan Guru SMPN 4 Pasuruan melaksanakan kegiatan kunjungan edukatif ke Pameran Arsip dan Forum Memori Koleksi Bangsa. Dengan tema ‘Sang Penyelamat Gula Dunia dari Kota Pasuruan,’ kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan siswa mengenai sejarah lokal serta kontribusi Kota Pasuruan dalam industri gula dunia.

Pameran yang diselenggarakan ini memberikan pengalaman belajar di luar kelas bagi para siswa dengan memadukan unsur sejarah, budaya dan teknologi.

Kemenkumham Bali

Para peserta didampingi oleh guru-guru pendamping dan staf sekolah, menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang acara. Apalagi Kota Pasuruan yang sejak dahulu dikenal sebagai salah satu pusat produksi gula di Indonesia, memiliki peran penting dalam industri gula dunia.

Melalui pameran ini, siswa diajak mengenal lebih jauh tentang sejarah pabrik gula, teknologi yang digunakan, dan kontribusi Kota Pasuruan dalam ekspor gula.

Para siswa terlihat antusias ketika diajak menjelajahi berbagai artefak bersejarah, seperti alat-alat tradisional pengolahan tebu, dokumentasi pabrik gula tempo dulu, dan foto-foto yang merekam momen penting dalam sejarah gula di Pasuruan. Selain itu, mereka juga mendapatkan penjelasan dari pemandu mengenai proses produksi gula dari masa ke masa.

BACA JUGA  Babinsa 06/Nguling Berjibaku dengan Lumpur Demi Petani

Pengalaman Belajar Interaktif
Salah satu daya tarik pameran ini adalah penyajian materi yang interaktif. Para siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan, tetapi juga dapat mencoba beberapa peralatan yang dipamerkan.

Di antaranya, mereka diberi kesempatan untuk melihat langsung mesin-mesin pengolah gula yang digunakan pada era kolonial. Aktivitas ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana industri gula berkembang dari waktu ke waktu.

Seorang siswa kelas 9, Daffa, mengungkapkan kesannya setelah mengikuti pameran.

“Saya senang sekali bisa melihat langsung alat-alat yang digunakan zaman dulu. Ternyata, Kota Pasuruan punya sejarah yang luar biasa dalam industri gula. Ini jadi motivasi buat saya untuk lebih mencintai sejarah daerah,” katanya dengan semangat.

Guru pendamping, Ibu Iyus, menambahkan bahwa pameran ini sangat relevan.

“Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang nyata. Dengan melihat langsung, siswa bisa lebih memahami peran Pasuruan dalam sejarah nasional dan global,” ujarnya.

Pemutaran Video Dokumenter selain pameran artefak, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pemutaran video dokumenter tentang sejarah pabrik gula di Pasuruan. Video ini memberikan penjelasan komprehensif mengenai bagaimana Kota Pasuruan menjadi salah satu pusat produksi gula terbesar di dunia pada masa lalu.

BACA JUGA  Tri Adhianto Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan Soal Sikap Nasionalis

Dokumenter ini juga menyoroti tokoh- tokoh lokal yang berjasa dalam mempertahankan eksistensi industri gula di tengah berbagai tantangan.
Video dokumenter ini disajikan dengan menarik, menggunakan gambar dan animasi yang mudah dipahami oleh siswa. Banyak siswa terlihat terinspirasi setelah menonton dokumenter tersebut.

“Saya jadi tahu bahwa usaha dan kerja keras orang-orang di masa lalu sangat besar untuk membangun industri gula. Kita sebagai generasi muda harus terus melanjutkan semangat mereka,” ungkap Daffa, siswa kelas 9.

Para guru pendamping juga memainkan peran penting dalam memberikan pemahaman tambahan kepada siswa. Mereka aktif berdiskusi dengan siswa selama pameran, menjelaskan kaitan materi yang dipamerkan dengan pelajaran di sekolah, serta memotivasi siswa untuk bertanya dan menggali informasi lebih dalam.

Refleksi dan Harapan Setelah kunjungan selesai, para siswa diajak untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui diskusi kelompok. Dalam diskusi tersebut, banyak siswa menyampaikan rasa kagum mereka terhadap sejarah Kota Pasuruan dan pentingnya menjaga warisan budaya.

Beberapa siswa juga mengusulkan agar sekolah lebih sering mengadakan kegiatan kunjungan seperti ini. Harapan besar disampaikan oleh pihak sekolah agar kegiatan ini dapat menginspirasi siswa untuk lebih menghargai sejarah lokal dan berkontribusi dalam menjaga serta mempromosikan budaya daerah.

BACA JUGA  Jalani Program Kesehatan, Babinsa Bangil Sambangi Rumah ODGJ

Selain itu, sekolah juga berharap agar pameran seperti ini terus diadakan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda.

Kunjungan ke Pameran Arsip dan Forum Memori Koleksi Bangsa ini menjadi pengalaman berharga bagi siswa-siswi SMP Negeri 4 Pasuruan. Dengan tema ‘Sang Penyelamat Gula Dunia dari Kota Pasuruan,’ mereka tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk mencintai dan menjaga warisan budaya lokal.

Melalui kegiatan seperti ini, SMPN 4 Pasuruan terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan yang bermakna dan relevan bagi siswa. Semoga semangat belajar dan rasa bangga terhadap sejarah daerah ini terus tumbuh di kalangan generasi muda, membawa mereka menjadi pemimpin yang menghargai akar budaya dan sejarah bangsa.(ACZ/04)