JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kabar gembira datang untuk para ibu rumah tangga dan pecinta kuliner pedas di seluruh Indonesia. Harga cabai rawit merah yang sempat membuat dompet panas, kini mulai turun. Berdasarkan data resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga cabai rawit merah di tingkat konsumen nasional tercatat sebesar Rp46.037 per kilogram, turun cukup tajam dari hari sebelumnya yang mencapai Rp52.637 per kilogram.
Penurunan ini tentu memberi angin segar di tengah fluktuasi harga bahan pangan yang kerap memusingkan kepala masyarakat. Tak hanya cabai rawit, berbagai komoditas pangan lainnya juga menunjukkan tren penurunan harga.
Data Panel Harga Bapanas yang dirilis Sabtu (6/6) pukul 09.00 WIB menunjukkan beberapa bahan pokok mengalami penurunan, antara lain:
Beras premium: Rp15.566/kg (turun dari Rp15.701)
Beras medium: Rp13.773/kg (turun dari Rp14.066)
Beras SPHP Bulog: Rp12.574/kg (turun dari Rp12.659)
Jagung untuk peternak: Rp5.876/kg (turun dari Rp6.533)
Kedelai impor: Rp10.638/kg (turun dari Rp10.948)
Tak hanya itu, duo pedas lainnya ikut jinak:
Cabai merah keriting: Rp43.180/kg (dari Rp46.757)
Cabai merah besar: Rp44.156/kg (dari Rp47.338)
Bawang merah: Rp38.023/kg (dari Rp39.313)
Bawang putih bonggol: Rp39.414/kg (dari Rp40.770)
Komoditas hewani pun mengalami penurunan harga. Daging sapi murni: Rp132.094/kg (dari Rp133.938), daging ayam ras: Rp34.932/kg (dari Rp36.096) dan telur ayam ras: Rp28.931/kg (dari Rp29.786)
Sementara itu, minyak goreng dan gula juga menunjukkan penurunan harga tipis. Minyak goreng kemasan: Rp20.303/liter (dari Rp20.894), minyak goreng curah: Rp17.557/liter (dari Rp18.359), Minyakita: Rp17.367/liter (dari Rp17.630) dan gula konsumsi: Rp18.433/kg (dari Rp18.588)
Beberapa harga ikan juga ikut turun yakni ikan kembung: Rp40.358/kg (dari Rp41.284) dan ikan tongkol: Rp33.800/kg (dari Rp35.040).
Namun, ada pula komoditas yang justru mengalami kenaikan harga, seperti ikan bandeng. Naik menjadi Rp35.533/kg, dan harga garam konsumsi sedikit naik ke Rp11.841/kg
Penurunan harga ini menjadi sinyal positif bagi stabilitas pasokan dan daya beli masyarakat, apalagi menjelang masa liburan sekolah dan tahun ajaran baru yang biasanya disertai dengan lonjakan kebutuhan rumah tangga.
Dengan tren ini, pemerintah diharapkan terus menjaga kelancaran distribusi dan stok pangan agar harga tetap stabil dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.(01)