JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Baru-baru ini viral video pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah, bikin heboh dunia maya.
Dalam video tersebut menyebar uang banyak mencapai jutaan rupiah dari atap rumah. Rupanya tradisi itu disebut sebagai udik-udikan
Seperti yang posting di Instagram @beritapekalongan1, terlihat ribuan orang baik anak-anak, ibu-ibu, orang dewasa berada di bawah untuk berebut uang.
Dari video terlihat terlihat warga ramai berdesak-desakan saling dorong agar bisa mendapatkan uang yang disebar tersebut. Lokasi video tersebut tepat berada di depan kantor Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan
“Udik-udikan neng ngarep Kel. Jenggot mau esuk kie lhur…. Ruamaee eee nemen.. (sebar uang di depan Kelurahan Jenggot tadi pagi),”caption video tersebut, Senin (10/7/2023)
“Infone total duwet ngasi Rp 35 juta yang disebarkan (infonya total yang sampai Rp 35 juta yang disebarkan),”tambahnya
Menanggapi hal tersbut Kapolsek Pekalongan Selatan AKP Aries Tri Hartanto angkat bicara dan membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Ya, tadi ada kegiatan udik-udikan di wilayah Jenggot. Tepatnya, di Jalan Pelita 3, RT 3 RW 9,” kata Aries
Aries menceritakan, sebelum adanya kegiatan tersebut, pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik rumah untuk tidak dilaksanakan udik-udikan. Alasannya, dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Sudah kita persuasif melalui kepala kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, tapi sohibul hajat atau yang memiliki acara tetap ngotot untuk tetap dilaksanakan,” ujarnya
Dan benar saja, para proses pelaksanaannya terjadi kericuhan hingga akhirnya dihentikan oleh polisi.
“Karena ada beberapa korban yang pingsan dan dilarikan ke Puskesmas,” kata Aries.
“Korban sudah membaik. Tidak ada yang meninggal dunia. Kondisi korban semuanya sudah sehat. Ada korban empat orang, satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak. Yang dua sudah diperbolehkan pulang,” sambungnya
Pihaknya menambahkan, untuk warga yang menggelar kegiatan selanjutnya akan diminta keterangan oleh anggota Satreskrim Polres Pekalongan Kota.
Sementara itu, Lurah Jenggot Muhammad Fatoni mengatakan, sebelum terlaksana kegiatan tersebut, pihaknya bersama polisi sudah meminta pembatalan acara kepada pemilik hajat, namun yang bersangkutan menolak dan tetap melaksanakan keinginannya untuk menebar uang sebagai bagian dari tradisi atau adat.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya aksi tebar uang oleh Romadhon (37) pengusaha batik. Namun hasil koordinasi antara kelurahan, polsek, dan Koramil mengalami jalan buntu,” ujar Fatoni
Bahkan, kata dia, yang bersangkutan siap untuk bertanggung jawab penuh bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai.
“Kalau masyarakat yang datang ribuan. Korban pingsan ada sekitar tiga dan itu langsung dibawa ke Puskesmas Pekalongan Selatan. Lalu, pagar kelurahan Jenggot rusak,” katanya.(PR/04)