JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta PAM Jaya untuk memastikan layanan air bersih tidak terganggu setelah BUMD itu resmi mengelola secara penuh layanan perpipaan air di Ibu Kota.
“Saya harus meyakinkan bahwa operasional itu harus tetap berjalan,” kata Heru di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Selain meminta layanan air bersih tidak terganggu dan operasional terus berjalan, dia juga meminta PAM Jaya meningkatkan pelayanan dan pasokan air baku di Jakarta.
“Per hari ini sudah mengambil alih 100 persen kegiatan dan pengoperasian PAM Jaya untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terkait dengan air bersih dan ketersediaannya,” kata Heru.
Untuk memastikan ketersediaan air baku, BUMD itu mengoptimalkan air baku dari Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan melalui instalasi pengolahan air (IPA) pada 2024.
Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan menjelaskan, konstruksi kedua instalasi tersebut dimulai tahun ini dan ditargetkan rampung tahun depan untuk didistribusikan kepada pelanggan.
Tahapan saat ini adalah melakukan pengadaan calon pelaksana pembangunan kedua IPA.
IPA Ciliwung diproyeksikan menelan investasi sekitar Rp250 miliar melalui pengajuan penyertaan modal daerah (PMD) tahun ini dan IPA Pesanggrahan Rp180 miliar.
Nantinya, IPA Ciliwung yang berada di Pejaten, Pasar Minggu, akan melayani kebutuhan air bersih untuk 20 ribu pelanggan baru antara lain di kawasan Pancoran, Rawajati, Duren Tiga dan Kalibata.
Sementara itu, IPA Pesanggrahan akan melayani kebutuhan air bersih untuk 10 ribu pelanggan baru di kawasan Cilandak, Jagakarsa, hingga ke perbatasan Jakarta Barat.
Pembangunan IPA Ciliwung dan Pesanggrahan diproyeksikan bisa menyediakan suplai air hingga 1.000 liter per detik (LPS) dengan rincian sebesar 750 liter per detik dari Pesanggrahan dan 250 liter per detik dari Ciliwung.
Proyek ini akan mendukung target cakupan pelayanan air bersih 100 persen di Jakarta pada 2030. Hingga saat ini baru sekitar 65 persen wilayah Jakarta yang terlayani air perpipaan.
Selama ini, PAM Jaya mengandalkan sumber air dari Jatiluhur (Citarum) sebanyak 75 persen, kemudian aliran air dari Tangerang (Cisadane) sebanyak 15 persen dan yang dikelola sendiri oleh PAM Jaya dari sungai di Jakarta sebesar lima persen dengan kapasitas 1.000 liter per detik.(03/Ant)