JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Masih dalam momen hari raya Idul Adha 1444 H, pada Jumat (30/6/2023) sore, Pemimpin Redaksi (Pemred) Media “Sudut Pandang” Umi Sjarifah berbagi paket beras ‘Jumat Berkah’ kepada juru parkir dan driver ojek online (ojol).
“Kan dagingnya sudah ada, jadi kita lengkapi dengan beras, karena beras itu kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia,” ujar Umi usai berbagi paket beras Jumat Berkah di Jl. Buaran Raya, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Hujan yang menguyur Jakarta dan kesibukan tak membuat Umi absen dalam aksi berbagi. Kegiatan sosial yang merupakan program PT Majalah Sudut Pandang telah menjadi agenda rutin setiap Jumat.
“Meski dapat diwakilkan, tapi rasanya seperti ada yang kurang kalau tidak turun langsung dalam kegiatan Jumat Berkah. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat penerimanya bahagia,” ucap Umi.
Ketua Seksi Hukum PWI Jaya ini mengaku ada panggilan hati untuk berbagi meski hanya sekadar beras atau sembako. Menurutnya, berbagi bukan soal besar dan kecilnya jumlah yang diberikan. Hal terpenting niatan untuk membantu.
“Seperti yang sering saya katakan, bahwa berbagi itu tak harus menunggu kita kaya raya. Justru dengan seringnya berbagi itu adalah tabungan kita di masa depan, waktu kita berpulang menghadap-Nya,” tutur Umi, yang juga Pengurus Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Jakarta Barat.
Juru parkir dan driver ojol mengapresiasi kepedulian perusahaan media ini melalui Jumat Berkah Media Sudut Pandang.
“Terima kasih ibu Umi dan PT Majalah Sudut Pandang, beras ini sangat berarti bagi keluarga kami, sehat dan sukses selalu,” ucap Wawan, salah satu driver ojol.
Media Sudut Pandang
Pada kesempatan itu, Umi menyampaikan kepada semua pihak bahwa PT Majalah Sudut Pandang merupakan perusahaan pers yang menerbitkan media cetak majalah Sudut Pandang dan media siber Sudutpandang.id. Kedua media tersebut, baik cetak maupun siber telah terverifikasi administratif dan faktual oleh Dewan Pers.
“Jika ada pihak-pihak yang mengaku dari wartawan Sudut Pandang, dan namanya tidak ada dalam box redaksi, kami pastikan itu bukan wartawan kami. Seperti mengaku dari PT Sudut Pandang Nusantara dan lain-lain, itu jelas bukan bagian dari kami,” katanya.
“Apalagi mengaku dari media Sudut Pandang yang telah terverikasi Dewan Pers, itu bohong. Silahkan ceck langsung di situs Dewan Pers, karena hanya ada dua media dari PT Media Sudut Pandang yang sudah terverifikasi yakni majalah Sudut Pandang dan Sudutpandang.id,” sambung Umi.
Jurnalis wanita ini pun mengimbau kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh oknum yang mengaku dari media Sudut Pandang untuk menempuh jalur hukum.
“Kalau memang itu wartawan kami sesuai namanya terdaftar di box redaksi, selain dipecat, saya yang akan mendampingi langsung untuk proses hukum lebih lanjut jika terbukti memang melakukan pemerasan atau pelanggaran pidana lainnya. Wartawan kami mayoritas sudah UKW dan kami terus mengingatkan agar tidak melakukan perbuatan yang merugikan narasumber. Sama sekali tidak dibenarkan memeras kemudian berlindung di balik UU Pers,” tegas Umi.(rkm)