BADUNG, SUDUTPANDANG.ID – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, bersama Wakil Bupati I Ketut Suiasa, Wakil Ketua DPRD I Wayan Suyasa, Sekretaris Daerah Adi Arnawa dan jajaran Forkopimda Badung mengikuti pengarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada kepala daerah se-Indonesia yang berlangsung secara Virtual, dari Gedung Badung Command Centre Puspem Badung, Senin (17/5).
Turut hadir pada pengarahan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam arahannya Presiden Jokowi meminta kepada semua kepala daerah dan jajaran Forkopimda agar waspada akan kenaikan kasus Covid-19 pasca Lebaran.
“Kita harus waspada karena ada potensi jumlah kasus baru Covid, meskipun telah terbit larangan mudik. Tadi pagi saya dapat data ada 1.5 juta masyarakat yang mudik, meskipun telah ada larangan dan penyekatan mudik,” ujar Presiden Jokowi.
Jokowi berharap kasus aktif tidak sebesar tahun lalu, karena sudah terjadi penurunan pada Februari sebesar 48 persen.
“Ini yang harus kita tekan. Untuk itu dibutuhkan konsistensi kita harus memiliki ketahanan karena di negara tetangga sudah melonjak drastis seperti Malaysia dan Singapura,” ucapnya.
Jokowi menuturkan, sesuai perkembangan kasus mingguan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau rasio keterisian tempat tidur rumah sakit di setiap daerah harus di bawah 50 persen. Mengingat saat ini secara nasional angka rata-rata BOR ada dikisaran 29 persen.
“Oleh karena itu saya minta kepada bupati bersama Forkopimda semuanya tau kondisi angka itu di setiap daerah sehingga tau langkah apa yang harus dilakukan,” tegasnya.
Mengenai sektor ekonomi, Jokowi menargetkan di kuartal kedua 2021 harus diatas 7 persen karena indikasi ke arah sana ada, tergantung kerja keras bersama.
“Kita harus kerja keras, optimis agar target kuartal kedua bisa kita peroleh. Namun kita juga jangan gegabah membangkitkan ekonomi harus diimbangi dengan menjaga kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu Mendagri Tito Karnavian melaporkan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 1,5 tahun membuat para pemimpin harus mengambil kebijakan yang strategis sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Bahkan saat ini negara-negara maju mengalami peningkatan kasus Covid-19, namun Indonesia mengalami penurunan trend setelah dilakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Setiap minggu kami bersama pihak terkait melaksanakan rakor untuk meng update kondisi terbaru. Ada beberapa indikator pengendalian pandemi, kepala daerah dan forkopimda harus kompak dalam menangani pandemi. Momentum hari raya harus diwaspadai,” ujarnya.
Usai mendengarkan pengarahan, Bupati Giri Prasta menyatakan siap melaksanakan apa yang menjadi arahan presiden. Selaku kepala daerah pihaknya mengatakan kebijakan yang diambil selalu selaras dengan pemerintah pusat dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Tentunya, kami di Badung bersama Forkopimda siap melaksanakan apa yang menjadi arahan Bapak Presiden. Kami akan terus berkoordinasi terkait teknisnya, agar kebijakan ini bisa dijalankan dengan baik dan efektif. Mari kita bersama-sama berupaya menjaga Badung dari penyebaran Covid-19,” ajaknya.
Selaku Bupati, Giri Prasta menyadari dalam penanganan pandemi, peningkatan sisi ekonomi harus diimbangi dengan menjaga sisi kesehatan.
“Untuk itu kita harus melakukan manajemen yang baik antara gas dan rem. Kita harus tahu momentum kapan mulai nge-gas, kapan kita menginjak rem. Karena di satu sisi ekonomi agar tetap berjalan dan di sisi lain kesehatan masyarakat tetap terjaga,” tegas Giri Prasta.(one)