Indocement Raih Laba Rp1,9 Triliun di 2023 Dari Volume Penjualan 19,3 Juta Ton

Direktur Utama PT INTP Tbk, Christian Kartawijaya (dua dari kiri) usai menyampaikan Paparan Publik di Jakarta, Sabtu (30/3/2024) didampingi Sekretaris Perusahaan, Dani Handajani (kiri) dan dua direktur, yakni David Jonathan Clarke (tiga dari kiri) dan Oey Marcos (empat dari kiri). FOTO: HO-Corcomm Indocement

BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) pada tahun berjalan 2023 meraih laba sebesar Rp1,950 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,842 triliun atau menguat 5,9 persen setelah membukukan volume penjualan — dari semen dan clinker — sebesar 19,3 juta ton

Dalam keterangan yang diterima di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024) pernyataan itu disampaikan Direktur Utama PT INTP Tbk, Christian Kartawijaya saat Paparan Publik di Jakarta, Sabtu (30/3).

Kemenkumham Bali

Dalam paparan tersebut, Christian Kartawijaya — yang karib disapa Pak “CK” — didampingi dua direktur, yakni Oey Marcos dan David Jonathan Clarke, serta Sekretaris Perusahaan, Dani Handajani.

Ia menjelaskan volume penjualan semen dan clinker sebesar 19,3 juta ton pada 2023 itu lebih tinggi 1,75 juta ton atau mengalami kenaikan sekitar 10,0 persen.

Volume penjualan semen Perseroan dalam negeri, kata dia, secara keseluruhan tercatat sebesar 18,8 juta ton, meningkat 8,6 persen atau sekitar 1,5 juta ton.

Ia menambahkan volume tersebut, termasuk volume setahun penuh dari operasi Maros ditambah volume satu bulan pada Desember dari operasi Pabrik Semen Grobogan, Jawa Tengah karena akuisisi PT Semen Grobogan selesai pada 1 Desember 2023.

Merujuk pada data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), katanya, dengan pertumbuhan penjualan di tahun 2023 itu, memperluas pangsa pasar semen domestik Indocement hingga 27,3 persen pada 2023.

BACA JUGA  Heru: Kendaraan Dari Luar Jakarta Harus Lulus Uji Emisi

Sedangkan untuk sebarannya, di Pulau Jawa 33,9 persen dan luar Pulau Jawa 20,5 persen.

Sementara itu penjualan ekspor meningkat 89,0 persen dari 306 ribu ton menjadi 579 ribu ton hingga Kuartal 3/2023.

Disampaikannya bahwa pertumbuhan volume penjualan di 2023 menghasilkan Pendapatan Neto Perseroan meningkat 9,9 persen menjadi Rp17.949,8 miliar.

Dengan kenaikan Beban Pokok Pendapatan sebesar 8,2 persen menjadi minus Rp12.103,0 miliar, tetap dijaga sehingga berdampak pada peningkatan margin Laba Kotor dari 31,5 persen pada tahun 2022 menjadi 32,6 persen pada tahun 2023.

Sementara, Beban Operasional yang lebih tinggi sebesar 8,8 persen menjadi Rp3.626,2 miliar yang disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dan peningkatan biaya yang terkait dengan perluasan operasi di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Grobogan Jateng.

Penurunan Beban Operasi Lain (Neto) – setelah dikurangi Rp61,5 miliar atau lebih rendah 85,3 persen terutama disebabkan oleh tingginya penyelesaian proyek “one-off” pada Kuartal 4/2022, termasuk kerugian selisih kurs pada 2023 vs. keuntungan selisih kurs pada 2022.

Hal ini, kata dia, membuat margin Laba Usaha menjadi sebesar 12,7 persen dan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest tax, depreciation, and amortization/EBITDA) sebesar 20,4 persen untuk 2023.

BACA JUGA  Gubernur Kalbar Optimis Capai Target IPM Kalbar

Selain itu, Perseroan pun membukukan Pendapatan Keuangan – Neto yang lebih tinggi sebesar Rp84,7 miliar atau tumbuh 108,6 persen seiring dengan kenaikan suku bunga secara keseluruhan pada 2023 dan Beban Pajak Penghasilan – Neto tetap sama -Rp446,1 miliar atau +0,2 persen.

Dari angka tersebut, Laba Tahun Berjalan meningkat +5,9 persen dari Rp1.842,4,9 miliar pada 2022 menjadi Rp1.950,3 miliar pada 2023

Setelah mengakuisisi 100 persen saham PT Semen Grobogan yang diikuti dengan pelunasan pinjaman dengan kas sendiri dan restrukturisasi pinjaman, katanya, Indocement membukukan posisi kas bersih dengan Kas dan Setara Kas menjadi Rp3,2 triliun pada akhir 2023.

Buktikan komitmen

Christian menyatakan dalam beberapa tahun terakhir, Indocement telah membuktikan komitmennya untuk terus menjadi pemain terkemuka di industri semen.

Komitmen itu, mulai dari perjanjian sewa dengan PT Semen Bosowa Maros pada 2022 untuk unit penggilingan mereka di Jawa Timur, pabrik semen terintegrasi di Maros, dan terminal di Sulawesi dan Lombok, hingga akhirnya akuisisi penuh PT Semen Grobogan pada Desember 2023.

Perluasan wilayah ini mendukung peta jalan jangka panjang Indocement, memungkinkan distribusi produk menjadi lebih kuat dan dapat diandalkan bagi pelanggan di seluruh Indonesia

BACA JUGA  Thailand Deteksi Kasus Pertama Varian Baru Covid-19

Namun, disampaikan pula bahwa terdapat ketidakpastian eksternal maupun internal seperti situasi geopolitik, ketidakpastian keputusan ataupun waktu bank sentral untuk menurunkan suku bunganya, termasuk pula situasi politik Indonesia di tahun Pemilu 2024.

“Namun, kami memperkirakan permintaan semen curah yang kuat akan berlanjut karena percepatan pembangunan IKN, dan peningkatan konsumsi semen kantong di pasar properti residensial yang memanfaatkan diskon pajak PPN properti atas pembelian rumah baru dengan nilai
kurang dari Rp2 miliar, yakni subsidi pajak PPN 100 persen sampai Juni, kemudian 50 persen sampai Desember 2024,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga memperkirakan peningkatan permintaan semen karena kemungkinan penurunan suku bunga di akhir tahun ini.

“Mempertimbangkan semua hal tersebut, kami memperkirakan permintaan semen pada tahun 2024 akan tumbuh sekitar 2 persen hingga 3 persen,” kata Christian Kartawijaya. (Jan/02)