SUDUTPANDANG.ID – Kontingen Indonesia mencatatkan prestasi membanggakan pada ajang Asian Youth Para Games Dubai 2025 dengan melampaui target perolehan medali, sementara Uzbekistan tampil dominan dan memimpin klasemen cabang olahraga para renang.
Ajang Asian Youth Para Games Dubai 2025 mempertemukan para perenang muda terbaik dari berbagai negara Asia dan menghadirkan sejumlah kejutan serta prestasi impresif.
Tim Indonesia yang didukung Chery International tampil meyakinkan dengan melampaui target medali yang telah ditetapkan.
Hingga Jumat (12/12/2025) malam, Indonesia berada di peringkat keenam klasemen sementara dengan total 59 medali dari seluruh cabang olahraga. Khusus pada cabang para renang, Indonesia berhasil mengoleksi 26 medali, terdiri atas 11 emas, 11 perak, dan 4 perunggu.
Capaian tersebut jauh melampaui target awal yang dipatok tim, yakni 4 medali emas, 8 perak, dan 10 perunggu.
Salah satu atlet yang mencuri perhatian adalah Abdil Majid Rahman. Turun di enam nomor, Abdil berhasil meraih empat medali emas dan dua perak. Prestasinya sejajar dengan Siti Aisyah yang juga menyumbangkan empat medali emas bagi Indonesia. Medali emas lainnya disumbangkan oleh Iput Etri Hafana dari Jawa Tengah serta I Komang Aditya Pradnyana dari Bali.
Pelatih para renang Indonesia, Agni Herarta Anindya Satria, mengaku bangga atas pencapaian delapan atlet asuhannya yang sukses mempersembahkan total 26 medali.
“Ini menjadi kejutan bagi kami karena sejak awal tidak memasang target tinggi. Namun, para atlet menunjukkan perkembangan luar biasa dan mampu menerjemahkan hasil latihan ke dalam kompetisi,” ujar Agni.
Prestasi istimewa juga ditorehkan Abdil pada nomor 100 meter gaya dada S7 dengan catatan waktu 1 menit 21 detik, yang telah memenuhi standar kualifikasi Kejuaraan Dunia Para Renang.
“Kami optimistis terhadap masa depan mereka karena para atlet ini masih sangat muda,” kata Agni.
Abdil mengaku terharu atas pencapaiannya dalam debut internasionalnya.
“Ini benar-benar kejutan bagi saya. Persaingan sangat ketat dan saya tidak menyangka bisa meraih enam medali,” ujar Abdil.
Ia mendedikasikan seluruh medalinya untuk sekolahnya, SKODI, daerah asal, serta kedua orang tuanya.
Uzbekistan Dominasi Para Renang
Sementara itu, Uzbekistan tampil dominan dengan memuncaki klasemen para renang setelah mengoleksi 59 medali, terdiri atas 36 emas, 15 perak, dan 8 perunggu.
Jepang menempati posisi kedua dengan raihan 63 medali, yakni 33 emas, 21 perak, dan 9 perunggu, yang mencerminkan kuatnya sistem pembinaan atlet muda di negara tersebut.
Posisi ketiga ditempati Republik Islam Iran dengan total 104 medali, terdiri atas 23 emas, 39 perak, dan 42 perunggu.
Thailand berada di peringkat berikutnya dengan perolehan 50 medali (14 emas, 19 perak, dan 17 perunggu), disusul Kazakhstan di posisi kelima dengan 34 medali (14 emas, 13 perak, dan 7 perunggu).
Sebagai tuan rumah, Uni Emirat Arab juga mencatatkan prestasi dengan meraih tiga medali perunggu. Capaian tersebut disambut meriah oleh dukungan penonton dan menjadi simbol berkembangnya olahraga disabilitas di negara tersebut.
Secara keseluruhan, Asian Youth Para Games Dubai 2025 mencerminkan semangat ketekunan, kesempatan, dan keyakinan para atlet muda dalam menciptakan momen-momen berkesan di arena pertandingan.
Menutup rangkaian acara, Natalia Tjahja, pencipta lagu Anthem Asian Paralympic Committee, mengungkapkan rasa harunya saat lagu tersebut dikumandangkan pada upacara pembukaan dan penutupan.
“Saya sungguh terharu ketika lagu Anthem Asian Paralympic Committee dikumandangkan dua kali, pada pembukaan dan penutupan Asian Youth Para Games Dubai 2025. Ini adalah sebuah warisan bagi Asia. Terima kasih Tuhan,” ujar Natalia.(01)









