Ini Penyebab Perputaran Uang saat Ramadan-Lebaran Gak Merata

Wisatawan di Bali (dok.One SP)

JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID – Perputaran uang selama periode Lebaran tidak merata, hanya kelompok berpenghasilan tetap aktif bertransaksi, menengah bawah memenuhi kebutuhan hidup.

“Ini penyebarannya (perputaran uang) tidak merata. Jadi, banyak ditopang oleh kelas menengah atas yang masih punya daya beli kuat, mereka masih spending, dapat THR untuk mudik, wisata, belanja barang-barang,” kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal saat dihubungi, Jumat, 29 Maret 2024.

Kemenkumham Bali

“Sedangkan kelas menengah bawah ini yang menjadi concern sekarang. Karena dari sisi daya beli ada tekanan. Baik karena biaya hidup yang naik, maupun dari sisi income yang turun,” sambung Faisal.

Dijelaskan lebih lanjut, tekanan terhadap kelas menengah bawah utamanya datang dari upah riil yang mengalami kontraksi, atau penurunan. Turunnya upah riil akan berdampak pada kemampuan belanja. Alhasil, daya beli akan turun, terutama dari mereka yang mengalami kontraksi pendapatan.

BACA JUGA  Selamat Tahun Baru, Harga Rokok Naik Tembus Rp 40 Ribu per Bungkus

“Pada 2023 itu hampir semua sektor turun, sementara kita tahu inflasi pangan kemarin sangat tinggi dan membuat kelas menengah bawah ini memiliki keterbatasan untuk spending,” jelas Faisal.

Tidak meratanya sumber perputaran uang pada Lebaran tahun ini juga kemungkinan besar karena masyarakat menengah bawah memilih untuk menahan konsumsi.

“Kemungkinan kalau mereka dapat THR, itu dipakai untuk ditabung, atau bayar utang. Ini ada kesenjangan dalam hal konsumsi, mobilitas, dan dalam hal spending antara kelas menengah atas dengan menengah bawah,” jelas Faisal.(06/berbagai sumber)